SOLO (SUARABARU.ID) – Aiptu Galuh Sudarmono, adalah polisi yang berdinas di wilayah Polresta Surakarta. Secara rutin, rajin menyisihkan sebagian uang gajinya, untuk membantu kaum duafa. Bantuan diberikan dalam bentuk sembako. Sasaran penerima bantuannya, warga kurang mampu.
Bagi Aiptu Galuh Sudarmono, untuk menjadi dermawan, seseorang tidak perlu menunggu kaya dulu. Meringankan beban bagi yang memerlukan, menjadi kewajiban antar-sesama. ”Pedoman ini saya pegang dalam menjalani kehidupan,” jelas Aiptu Galuh Sudarmono.
Setiap bulan, Bintara Tinggi Tingkat Dua ini, selalu menyisihkan sebagian uang gaji bulanannya, untuk dibelikan sembako (bahan kebutuhan pokok, maksudnya) dan diberikan kepada kaum duafa di daerah tugasnya. Setiap hari, menyempatkan waktu untuk berkunjung ke rumah warga kurang mampu, yang menjadi sasaran penerima bantuannya. ”Ini sekaligus untuk bersilaturahmi,” ujarnya.
Aiptu Galuh Sudarmono merupakan Anggota Bhabinkamtibmas di Kelurahan Kerten wilayah Polsek Laweyan, Polresta Surakarta. Setiap hari mengikuti apel pagi di Mapolsek Laweyan. Seusai apel, kemudian menaiki motor dinasnya menuju ke wilayah yang menjadi binaannya.
Sasaran yang dituju, adalah rumah warga yang kondisinya tidak mampu. Setelah memarkir motornya, dia kemudian mengambil paket sembako yang sebelumnya diikat di boncengan sepeda motor dinasnya. Bantuan sembako tersebut, kemudian dia serahkan kepada pemilik rumah.
Ny Tukini yang menerima bantuan sembako, menjadi terharu karena tidak pernah membayangkan akan menerima bantuan paket sembako dari Pak Polisi. ”Matur nuwun (terima kasih) Pak Polisi,” ujar Ny Tukini dengan nada terbata-bata.
Lima Tahun
Aiptu Galuh, menyatakan, kepeduliannya memberikan bantuan sembako ke warga kurang mampu, dilakukan bukan atas perintah pimpinan. Tapi itu dilakukan atas kehendaknya sendiri. ”Ini sudah saya lakukan secara rutin sejak lima tahun terakhir,” ujarnya sembari menyebutkan itu dilakukan sejak Tahun 2019. Yakni sejak mendapatkan tugas sebagai Bhabinkamtibmas di Kelurahan Kerten.
Sejak menjadi Anggota Bhabinkabtibmas, dirinya suka melakukan anjangsana door to door ke rumah warga. Dia menemukan masih banyak warga Kerten yang ekonominya jauh dari kategori mampu. Dari sini, muncul pemikiran bagaimana untuk dapat ikut membantu meringankan beban mereka. Sumber dana bantuan, berasal dari sebagian menyisihkan uang gaji, yang ide ini mendapatkan dukungan dari sang istri.
.
Masing-masing bantuan paket sembako yang diberikan, bernilai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu. Ini dijalankan secara ikhlas tanpa pamrih. Aksi sosial Aiptu Galuh ini, ternyata mengetuk kepedulian pengusaha di wilayah Kerten, yang belakangan turut peduli mengikuti langkahnya. Pengusaha hotel dan percetakan serta pemilik minimarket di Kreten, sering titip bantuan untuk disalurkan ke warga tidak mampu.
Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi, menyatakan, kegiatan berbagi sembako kepada warga yang dilakukan oleh personel Bhabinkamtibmas Aiptu Galuh, menjadi bentuk kepedulian kepada kaum duafa. Juga menjadi sarana dalam menjaga hubungan baik dengan warga. “Semoga apa yang diberikan dapat bernilai ibadah,” tandasnya.(Bambang Pur)