FILM horor terbaru, Eva: Pendakian Terakhir, siap menghantui layar lebar mulai 16 Januari 2025. Dedy Mercy bertindak sebagai sutradara dan diproduseri Alfa Dewi, film ini terinspirasi dari kisah nyata seorang pendaki yang mengalami kejadian mistis saat mendaki Gunung Abbo di Maros, Sulawesi Selatan.
Film ini dibintangi Bulan Sutena, Kiesha Alvaro, dan aktor muda lainnya, yang bakal membawa penonton pada petualangan yang penuh dengan ketegangan, pelanggaran adat, dan kengerian alam liar.
Ceritanya berpusat pada Eva (Bulan Sutena), yang tengah berduka setelah kehilangan ibunya. Untuk menghiburnya, sang pacarn Pasha (Kiesha Alvaro) mengajaknya mendaki gunung bersama teman-teman mereka.
Namun, perjalanan yang awalnya menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka tanpa sadar melanggar pantangan lokal. Dari kesurupan hingga kejadian aneh, pendakian itu perlahan berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup.
Film ini tak hanya menyuguhkan kengerian semata, tetapi juga mengangkat pesan penting tentang menghormati alam dan adat istiadat setempat. Penonton diajak untuk memahami bahwa keindahan alam memiliki batasan yang harus dijaga, terutama saat berhadapan dengan mitos dan kepercayaan lokal.
Pesan ini terasa relevan, mengingat maraknya pelanggaran yang dilakukan pendaki masa kini di kawasan wisata alam.
Proses produksi dilakukan di lokasi-lokasi menantang seperti kawasan pegunungan di Gunung Kidul. Kru dan pemain menghadapi medan yang sulit untuk menghadirkan suasana yang otentik dan mencekam. Ini memberikan sentuhan realisme yang kuat pada film, sehingga para penonton benar-benar merasakan ketegangan yang dialami para karakter. Dari kabut tebal hingga suara-suara misterius, atmosfer film berhasil membuat bulu kuduk berdiri.
Akting para pemain juga patut diacungi jempol. Bulan Sutena sukses memerankan karakter Eva dengan penuh emosi, membuat penonton merasakan perjuangan batinnya saat menghadapi teror.
Kiesha Alvaro juga memberikan performa yang kuat sebagai Pasha, karakter yang mencoba melindungi Eva meskipun situasi semakin memburuk. Chemistry antarpemain menambah kedalaman cerita, membuatnya semakin memikat untuk diikuti.
Tidak hanya alur cerita yang menegangkan, film ini juga menyajikan visual yang menawan namun menyeramkan. Sinematografinya memanfaatkan panorama gunung yang indah namun penuh misteri, menciptakan kontras yang memukau antara keindahan alam dan ancaman di baliknya. Soundtracknya pun berhasil memperkuat suasana horor, dengan efek suara yang membuat setiap adegan terasa nyata.
Dengan semua elemen tersebut, “Eva: Pendakian Terakhir” bukan sekadar film horor biasa, melainkan sebuah pengingat untuk lebih menghormati alam dan tradisi lokal. Bagi Anda yang gemar mendaki atau menyukai kisah mistis, film ini wajib masuk daftar tontonan Anda. Tapi, hati-hati, setelah menonton ini, Anda mungkin akan berpikir dua kali sebelum mendaki gunung lagi!
Nazha Arga Jaya Pradika