blank
Tim Pengabdian Unisnu Jepara berfoto di Kali Gelis Winong Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Dalam upaya memberdayakan masyarakat lokal dan memaksimalkan potensi wisata alam, Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara belum lama ini melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dukuh Winong, Desa Tulakan, Kabupaten Jepara.

Kegiatan ini difokuskan pada pembuatan spot foto kreatif di kawasan Kali Gelis, yang memiliki panorama alam indah dan berpotensi menjadi destinasi wisata baru.

Pengabdian ini dipimpin oleh Ahmad Fauzan Mubarok sebagai Ketua Tim, dengan dukungan anggota tim yang terdiri dari Miswan Ansori, Zahrotun Nafisah, Mola, dan Adi.

Dalam pelaksanaannya, tim bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengubah Kali Gelis menjadi area wisata yang tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar.

Sinergi Universitas dan Masyarakat 

Program ini merupakan bagian dari agenda pengabdian masyarakat UNISNU Jepara yang bertujuan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. Menurut Ahmad Fauzan Mubarok, pelaksanaan kegiatan ini dirancang untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal.

“Kali Gelis memiliki keindahan alam yang luar biasa. Sayangnya, belum banyak dimanfaatkan untuk mendukung perekonomian lokal. Dengan membuat spot foto yang menarik, kami berharap lokasi ini menjadi daya tarik wisata baru yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Tim pengabdian bekerja bahu-membahu bersama warga Desa Tulakan, mulai dari tahap perencanaan desain spot foto hingga eksekusi pembangunannya. Beberapa elemen yang menjadi daya tarik utama adalah instalasi berbahan dasar kayu, bambu, dan tanaman lokal yang ramah lingkungan.

Keterlibatan Warga dan Dukungan Pemerintah Desa 

Keberhasilan program ini tidak lepas dari antusiasme masyarakat Dukuh Winong. Para warga terlibat aktif dalam setiap proses, termasuk persiapan material, pembersihan area, dan pemasangan instalasi. Proses ini juga didukung penuh oleh Pemerintah Desa Tulakan.

Petinggi Desa Tulakan, dalam sambutannya saat peresmian spot foto, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif UNISNU Jepara. “Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan dari UNISNU. Spot foto ini tidak hanya memperindah Kali Gelis, tetapi juga memberi peluang baru bagi warga untuk meningkatkan perekonomian melalui wisata lokal,” ujarnya.

Peresmian spot foto yang berlangsung pada akhir Desember 2024 ini ditandai dengan doa bersama dirumah kamitowo dukuh winong Bapak Ma’ruf. Acara ini dihadiri oleh Petinggi Desa Tulakab Bapak Budi Sutrisno perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga sekitar yang menyambut hangat hasil kerja sama ini.

Dampak Positif dan Harapan Ke Depan 

Program pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya menghasilkan sebuah spot foto, tetapi juga memberikan dampak positif lainnya. Masyarakat setempat mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan wisata berbasis komunitas, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menyambut wisatawan, dan mengelola tiket masuk.

Mola, salah satu anggota tim, menyampaikan harapan agar Kali Gelis dapat menjadi salah satu ikon wisata Jepara. “Kami berharap program ini menjadi awal yang baik untuk mengembangkan potensi Kali Gelis. Selain itu, kami juga berharap masyarakat dapat melanjutkan inisiatif ini dengan menciptakan inovasi-inovasi lain,” ungkapnya.

Ke depan, warga Dukuh Winong direncanakan akan membentuk kelompok kerja (pokja) yang bertugas mengelola spot foto Kali Gelis secara berkelanjutan. Pemerintah Desa Tulakan juga berencana menjadikan area ini sebagai salah satu destinasi unggulan dalam program wisata desa.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan UNISNU Jepara di Desa Tulakan menunjukkan bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa dapat menghasilkan dampak yang nyata dan berkelanjutan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengoptimalkan potensi lokal demi kemajuan bersama.

Dengan hadirnya spot foto di Kali Gelis, tidak hanya keindahan alam yang dimaksimalkan, tetapi juga semangat gotong royong yang terus terjaga, menjadi modal kuat dalam membangun masa depan yang lebih baik.

ua/aleeva