Kemudian, kasus kekerasan terhadap perempuan masih tinggi. Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad menyatakan, Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan mencatat jumlah pengaduan kasus Kekerasan terhadap Perempuan pada Tahun 2023 sebanyak 289.111, dimana 4.347 di antaranya merupakan pengaduan kasus ke Komnas Perempuan, sementara 3.303 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan berbasis gender. Dengan jumlah ini berarti rata-rata Komnas Perempuan menerima pengaduan sebanyak 16 kasus setiap hari.
Di samping itu, target keterwakilan 30 % perempuan di legislatif perolehan kursi anggota perempuan di DPR periode 2024-2029 menjadi yang tertinggi dalam sejarah hasil Pemilu. Pada DPR periode ini, ada 127 perempuan yang mengisi kursi parlemen dari total 580 anggota dewan.
Keterwakilan perempuan DPR RI periode 2024-2029 meningkat sebanyak 22,1% dan mencetak sejarah baru Indonesia. Pada Pemilu 1999, presentase anggota DPR perempuan hanya 8,2%. Lalu di Pemilu 2004 ada di angka 11,5%. Selanjutnya pada Pemilu 2009, anggota perempuan DPR ada 18%, Pemilu 2014 turun di angka 17,3%, Pemilu 2019 anggota DPR perempuan ada 20,5%.
Angka Kematian Ibu tahun ini pun masih cukup tinggi, yakni mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup, menjadikan Indonesia peringkat kedua tertinggi di Asean. Bahkan, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan jumlah kematian ibu pada tahun 2023 meningkat menjadi 4.129 dari 4.005 pada tahun 2022.
Kemurungan lain bisa kita lihat pada angka perkawinan anak masih cukup tinggi, meskipun terjadi penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada tahun 2021 angka perkawinan anak menurun dari 10,35 persen menjadi 9,23 persen. Kemudian menjadi 8,06 persen di tahun 2022, dan menjadi 6,92 persen pada tahun 202 (Kemenpppa, 4/5/2024).
Melihat kondisi itu, maka perjuangan perempuan belum selesai. Perempuan harus terus bergerak ke arah positif dan produktif dalam upaya mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, menghapus ketidakadilan gender dan meminimalisir kesenjangan gender di semua bidang pembangunan dan kehidupan.
Momentum Peringatan Hari Ibu ini hendaknya menjadi tonggak persatuan dan cinta abadi perempuan mewujudkan daulat Indonesia, perempuan lebih bernyawa, perempuan berdaya.
Marjono, Kepala UPPD/Samsat Kabupaten Tegal