JEPARA (SUARABARU.ID) – Sebagai tindak lanjut penetapan SMKN 2 Jepara dan SMKN 1 Jepara sebagai proyek percontohan sekolah berintegritas, telah digelar Workshop Penguatan Sekolah Berintegritas yang berlangsung di aula SMKN 2 Jepara, Rabu 18 Desember 2024. Acara ini juga disiarkan live streaming.
Acara yang diikuti ratusan guru dan tenaga kependidikan, pengurus Osis dan komite sekolah di dua sekolah ini menghadirkan narasumber, Kunto Nugroho, Dewan Pengarah Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Jawa Tengah yang juga pernah menjabat Kepala Dinas P dan K Provinsi Jawa Tengah
Kepala SMKN 2 Jepara yang juga menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Jepara Sugiyanto dalam laporannya menjelaskan, Workshop Penguatan Sekolah Berintegritas ini diselengarakan setelah dua sekolah ini menjadi proyek percontohan sekolah berintegritas di Jepara. “Saat ini ada 104 sekolah di Jawa Tengah yang menjadi percontohan sekolah berintegritas,” ujarnya
Harapannya melalui kegiatan ini dapat memperkuat visi sekolah untuk menciptakan siswa yang memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional untuk bidang kriya khususnya seni ukir dan pengelolaan potensi kelautan. “Ini menjadi salah satu potensi yang sangat besar di Kabupaten Jepara,” ujarnya
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Pengawas SMK Harmanto dalam sambutannya ia memberikan apresiasi terhadap kegiatan workshop.
Harapannya anak didik dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan karakter yang didapat dalam kehidupan nyata. “Ilmu pengetahuan dan karakter merupakan dua hal yang terintegrasi satu sama lainya,” ujarnya. Namjun ia mengakui, antangan saat ini sangat besar sebab banyak peristiwa yang menunjukkan terjadinya krisis integritas.
Integritas sekolah tidak dapat dilakukan dengan mudah jika tidak ada komitmen warga sekolah, khususnya guru, tenaga kependidikan, orang tua dan siswa “Perlu introspeksi yang mendalam dari semua fihak untuk senantiasa memperbaiki diri,” ujar Harmanto.
Sementara Kunto Nugroho, Dewan Pengarah Komunitas Penyuluh Anti Korupsi Jawa Tengah dalam paparannya menyebut bahwa korupsi menjadi persoalan serius bangsa ini. Sebab bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai pejabat tinggi hingga staf dan dan bahkan warga masyarakat.
”Karena itu sekolah berintegritas sangat diperlukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan warga sekolah tentang bahaya korupsi dan pencegahannya,” tuturnya. Budaya anti korupsi harus kita tanamkan sejak anak masih duduk di bangku sekolah. Sebab mereka pada tahun 2045 nanti yang akan menjadi generasi emas. tambahnya.
Ia juga menjelaskan 9 nilai integritas yang terdiri dari jujur, disiplin, tangung jawab, kerja keras , mandiri, sederhana, adil, berani dan peduli. “Nilai-nilai itu ada pada nilai-nilai ajaran agama dan budaya kita. Namun korupsi masih saja marak, karena rendahnya konsistensi,” ungkap Punto Nugroho.
Karena itu ia berpesan kepada para guru untuk memasukan 9 nilai integritas melalui pembelajaran yang dilakukan. Jika itu dilakukan secara konsisten maka karakter anti korupsi bisa ditanamkan dan bahkan menjadi budaya.
Menurut Kunto Nugroho saat ini ada tiga skala korupsi yaitu korupsi kecil – kecilan karena kebutuhan hidup, korupsi karena sikap rakus untuk memperkaya diri dan political coruption Banyak orang kaya, dengan jabatan tinggi dan pintar tetapi terjerat korupsi. Padahal korupsi ibarat gunung es sehingga senyatanya lebih banyak yang tidak terungkap.
Karena itu membangun sekolah berintegritas yang bebas korupsi merupajan investasi masa depan. Sebab siswa-siswa sekolah saat ini mnantginya akan memegang peran pada tahun 2045.
Hadepe