KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sekda Kebumen Edi Rianto mengungkapkan, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) per 12/12-2024 stok di pedagang besar terjaga pada level aman.
Bahkan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan ada penambahan20 -30% dari stok sembilan bahan pokok (sembako) sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Sekda Kebumen Edi Rianto pada Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kebumen dengan tema Menjaga Kondusifitas dan Pengendalian Inflasi Menjelang Perayaan Hari Natal 2024 dan Tahun Baru di Hotel Trio Mall Jalan HM Sarbini, Rabu (18/12).
Rapat dihadiri jajaran Forkopimda, Wakil Ketua DPRD Kebumen Solatun, para asisten sekda, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), para Camat, Kapolsek, Danramil, dan jajaran pimpinan BUMD. Termasuk Pertamina dan Hiswana Migas Kedu.
Ikut memberikan paparan antara lain Wakil Ketua DPRD Kebumen Solatun, Dandim 0709 Letkol Czi Ardianta Purwandhana, Wakapolres Kompol Muhammad Nurkholis, dan Kasi Intel Kejari Kebumen Sulisyto Hadi.
Lebih lanjut Sekda memaparkan, ketersediaan beras di Bulog saat ini ada 2.832 ton, di pedagang besar 1.168 ton, dan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) sebanyak 32,650 kg.
Adapun ketersediaan minyak goreng 175.000 liter di pedagang besar, gula pasir 80 ton di pedagang besar, telur ayam ras 55 ton, daging ayam ras 50 ton dan daging sapi 20 ton.
Menurut Sekda, dalam upaya menyambut Nataru dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat, Pemkab terus memantau perkembangan harga.
Pada Minggu ke-2 Desember 2024, komoditas yang harganya sudah naik yaitu telur ayam ras naik sebesar 1,15 persen, bawang merah naik sebesar 3,75 persen, harga gula pasir naik sebesar 0,18 persen bila dibandingkan minggu ke-1 Desember 2024.
Di sisi lain Edi Rianto mengingatkan perlunya kewaspadaan untuk komoditas beras medium, minyak goreng dan daging ayam ras yang harganya cenderung stabil tinggi sehingga berpotensi mengalami kenaikan menjelang Nataru.
Adapun beberapa upaya Pemkab Kebumen dalam mengendalikan inflas, di antaranya Gerakan Pangan Murah, Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Gerakan Stop Boros Pangan. Kemudian menyalurkan subsidi harga pangan strategis di tingkat konsumen dan beras cadangan pangan (CBP), memantau dan mengawasi Kepokmas, peningkatan produksi dan pemberdayaan petani dalam pengendalian inflasi.
Selanjutnya penyelenggaraan high level meeting terkait pengendalian inflasi, pendirian “Kios Inflas”i di Pasar Tumenggungan, Kios Pangan di Sruni dan Jalan Pemuda.
“Upaya lain menambah jumlah mitra RPK dan TPK Bulog agar masyarakat dapat mengakses beras beras SPHP setiap saat dengan harga sesuai HET, dan gerakan BUMD Peduli Inflasi dalam rangka stabilisasi harga menjelang Nataru 2024/2025,”ungkap Sekda.
Komper Wardopo