Aneka gunungan ikut diarak menyusuri rute sejauh 1,5 kilometer melintasi ribuan lampion merah yang digantung untuk menyambut Imlek. Ribuan warga kota antusias mengikuti prosesi kirab dan semakin menyemut menjelang akhir rute. Setelah beberapa menit seluruh peserta memasuki titik penghabisan kirab, ribuan warga mendekati aenka jodhang dan memanjatinya untuk mengambil aneka kue yang menghiasi gunungan.
Panitia juga membagikan sekitar 4.000 kue keranjang, penganan khas etnis Tionghoa yang disajikan ketika merayakan Imlek. Pemkot Surakarta telah memasukkan Grebeg Sudiro ke dalam agenda pariwisata tahunan kota karena menarik minat kunjungan ribuan wisatawan domestik dan asing.
Grebeg Sudiro adalah bukti keberagaman dan persatuan di Solo. Dan, hingga kini terus berlangsung, bahkan menjadi salah satu even unggulan pariwisata di Jawa Tengah.
R. Widiyartono