SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program Studi Pariwisata Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarangg (USM), menyelenggarakan pergelaran budaya bertajuk ‘Kala Citra’, yang berlangsung di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Senin (9/12/2024).
Dalam kegiatan yang mengangkat budaya Jawa Tengah itu, dihadiri Dekan FTIK USM Prind Triajeng Pungkasanti SKom MKom, Wakil Dekan I FTIK USM Fajriannoor Fanani SSos MIKom, Kaprodi Pariwisata USM Herman Novry Kristiansen Paninggiran SE MMPar, para dosen Pariwisata USM, hingga perwakilan Disbudpar Kota Semarang, dan ratusan penonton.
Ketua Panitia, Bintang Noorlidzikry mengatakan, kegiatan itu melibatkan sejumlah mahasiswa semester II, III, dan V Prodi Pariwisata USM. Event ini merupakan implementasi dari gabungan mata kuliah Bahasa Jawa, Sendratasik, Karawitan, dan Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE), yang dijadikan sebagai tugas akhir.
BACA JUGA: Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Kenalkan Komunitas Pijar
”Kegiatan ini untuk menunjukkan budaya Indonesia, agar generasi-generasi muda dapat menikmatinya juga. Oleh karena itu, kita harus berusaha belajar melestarikan. Makanya kami membuat pergelaran ini. Tentu dosen-dosen pengampu berperan penting dalam mengajari kami, sehingga dapat menampilkannya dengan maksimal,” katanya.
Ada berbagai penampilan kesenian yang disuguhkan mahasiswa Prodi Pariwisata USM, mulai dari kirab, pentas tari, sesorah Jawa, pentas karawitan, hingga seni ketoprak, yang membawakan dua cerita, Jaka Tarub dan Roro Kembang Sore.
Dalam keterangannya, Prind Triajeng menilai, berbagai penampilan itu sangat bagus, cukup profesional, dan para mahasiswa menjiwai peran yang didapat. Pihaknya juga sempat menanyakan tentang persiapannya, yang ternyata hanya satu bulan.
BACA JUGA: Fakultas Hukum USM Adakan Diskusi Internal Bahas HAM di Indonesia
”Kegiatan ini sangat baik, karena mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu di kelas saja, tapi juga langsung mengimplementasikannya. Saya berharap, ini akan berguna ketika mereka lulus dan menerapkan budaya ini,” ucapnya.
Apresiasi terhadap kegiatan itu juga datang dari staf Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Rara, yang meminta mahasiswa tetap semangat untuk nguri-nguri budaya, yang merupakan cerminan kesenian, serta lambang atau identitas.
”Pergelaran ini sangat luar biasa. Para mahasiswa semuanya sangat aktif untuk nguri-nguri budaya. Seperti yang kita tahu, kebudayaan asli Jawa sudah mulai memudar. Kami berharap, pergelaran ini terus dilaksanakan menjadi event tahunan, yang akan membuka pintu kolaborasi, antara USM dengan Disbudpar Kota Semarang dan stakeholder lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Smartfren Perkuat Jaringan untuk Sambut Natal dan Tahun Baru 2024
Hal senada disampaikan Herman Novry Kristiansen, yang merasa bangga terhadap mahasiswa-mahasiswanya. Menurut dia, kegiatan ini sebagai bukti kecintaan terhadap budaya lokal Indoensia.
”Sekarang generasi muda jarang yang masih tertarik dengan budaya-budaya lokal. Untunglah di Prodi Pariwisata ada mata kuliah yang memperkaya kekhasan budaya kita, yang dimulai dari Jawa Tengah. Saya berharap, kegiatan ini tetap ada, dan itu yang menjadi ciri khas Prodi Pariwisata USM,” harap dia.
Riyan