blank
Menteri tanam padi bersama di area persawahan Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Senin 9 Desember 2024. Foto: Kudnadi Saputro Blora

𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Gerakan tanam padi bersama Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan beserta Wakil Menteri Pertanian, dalam kunjungan kerja di Blora, kedua Menteri tersebut melaksanakan penanaman padi bersama di area persawahan Desa Kentong, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah, Senin 9 Desember 2024.

Penanaman padi bersama, yang dilakukan Kementerian Pertanian RI, bersama PT. Wilmar Padi Indonesia, dengan petani sebagai bentuk dukungan dalam swasembada pangan yang digalakkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menjelaskan bahwa pantauan dari Kementerian Pertanian, luas tanam per bulan mulai November sampai dengan Desember tahun ini meningkat cukup signifikan.

“Dari kunjungan kami ini, beserta kami mendampingi pak Menteri Agus adalah untuk kita memastikan bahwa lintas sektoral lintas kementerian semua sinergi, semua satu suara satu, yakni mensukseskan swasembada pangan sebagaimana visi dan misi dari Presiden Prabowo Subianto,” ucap Sudaryono.

Pada kesempatan itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto mengatakan bahwa melihat warga Blora dalam urusan pangan memang agak kesulitan air, kalau musim hujan banjir, pada musim kemarau nggak ada air, sehingga kontribusi dari mitra tentunya sangat penting.

“Sejak saya jadi Wakapolri, jadi saya sudah membangun ketahanan pangan, oleh karena itu kami dengan teman-teman dari kepolisian saya juga Kapolri izin untuk melaksanakan kegiatan tanam padi, mudah-mudahan nanti akan ada investor lain yang bisa mendukung terwujudnya ketahanan pangan,” kata Agus Andrianto, yang asli orang Blora.

Untuk mendukung langkah Presiden Prabowo, lanjut Agus Andrianto, swasembada pangan juga akan dilakukan bagi warga binaan di lembaga pemasyarakatan, untuk menjadi wahana bagi mereka, untuk mengasah keterampilan mereka.

“Saya kira kita sepakat bahwa keterampilan di bidang pertanian ini adalah keterampilan yang tidak membutuhkan skill yang terlalu spesifik begitu, sehingga semua orang bisa melakukan hasilnya,” jelas Agus Andrianto.

Selain itu, masih menurut Agus Andrianto, langkah ini tentunya juga akan mendukung program potensi swasembada pangan Indonesia, nantinya mereka warga binaan akan menjadi brigade Pertanian.