blank
Prof. Dr. Hanna, saat menerima SK Guru Besar. Foto: UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Menjelang Dies Natalisnya yang ke-68, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menerima kabar gembira dengan bertambahnya satu Guru Besar.

Hal ini ditandai dengan diterimanya Surat Keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia No 95319/M/07/2024 untuk Jabatan Fungsional Akademik (JAFA) Guru Besar atas nama Prof. Dr. Hanna Arini Parhusip.

SK diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Bimo Widyo Andoko, S.H., M.H., kepada Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami dan Prof. Dr. Hanna Arini Parhusip di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), beberapa waktu lalu.

Rektor Intiyas mengungkapkan rasa syukurnya atas bertambahnya Guru Besar di UKSW. Disampaikan, pencapaian ini menunjukkan kinerja unggul UKSW. Dirinya berharap Guru Besar yang baru terus menciptakan inovasi dan terus memberikan dampak positif bagi UKSW, Indonesia, dan juga dalam lingkup yang lebih luas lagi. Dengan bertambahnya satu Guru Besar, saat ini UKSW memiliki 25 Guru Besar berbagai bidang.

Anugerah dan pengakuan

Raut bahagia tidak bisa disembunyikan Prof. Dr. Hanna yang merupakan dosen di Fakultas Sains dan Matematika (FSM), saat ditemui Kamis (28/11/2024). Gelar Guru Besar bidang Ilmu Matematika yang kini disandangnya adalah sebuah anugerah dan juga pengakuan atas pekerjaan yang selama ini ditekuninya.

“Pastinya bersyukur kepada Tuhan bahwa di usia yang tidak muda lagi bisa mendapatkan kepercayaan dari pimpinan, teman-teman dan pemerintah. Hal ini menjadi tantangan dan mendorong saya ke depan bagaimana di tengah perkembangan teknologi yang tinggi ini terus bisa memperkenalkan matematika bagi generasi muda di Indonesia,” katanya.

Bagi Prof. Dr. Hanna, pencapaian ini juga menjadi contoh bagi anaknya dan juga yang lain bagaimana memperjuangkan cita-cita dan bagaimana Tuhan bekerja dalam dirinya.

“Pencapaian ini membuat orang lain melihat bagaimana Tuhan bekerja pada diri saya. Di tengah pergumulan menjadi seorang Ibu dengan kesibukan di rumah atau kehidupan sosial dan tanggungjawab mengajar, tetap bisa mencapai ini. Dari sini bisa dilihat bahwa bukan saya yang berperan, tetapi bagaimana Tuhan berkarya di dalam saya,” terangnya.

Kiprah dosen yang menyelesaikan pendidikan doktornya di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tidak perlu diragukan lagi. Prof. Dr. Hanna yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Sains Data ini terakhir berhasil lolos mendapatkan pendanaan Program Dana Padanan Kedaireka 2024 dengan judul penelitian Reka Cipta AI pada Ness-App untuk Penilaian Kualitas Sarang Burung Walet.

Namanya juga sempat melambung berkat penelitian batik inovasi matematika dan ornament decorative mathematics (Odema) melalui Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).

Bersamaan dengan penyerahan SK Guru Besar Prof. Dr. Hanna, juga diserahkan SK Jabatan Fungsional Akademik Lektor Kepala atas nama Yustinus Calvin Gai Mali, Ph.D., dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom., dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI). 

Ning S