blank
Peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) versi V, Senin, 11 November 2024 di SMP Negeri 2 Jepara. Foto:Warsih

JEPARA (SUARABARU.ID) – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kabupaten Jepara bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) versi V, Senin, 11 November 2024 di SMP Negeri  2 Jepara.

blank
Ika Inayati, selaku narasumber dari Balai Bahasa menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak dini.

Kegiatan yang dibuka oleh  pembina MGMP bahasa Indonesia, Rosita diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan bahasa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia di berbagai ruang publik di Kabupaten Jepara.

Rofi’i selaku koordinator MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Jepara, menyampaikan bahwa bahasa Indonesia harus digunakan secara bermartabat dan bermanfaat. Oleh karena itu harus menguasai ejaan yang disempurnakan versi V.

blank
Kegiatan yang dibuka oleh pembina MGMP bahasa Indonesia, Rosita diselenggarakan dalam rangka memperingati bulan bahasa . Foto: Warsih

“Selama ini banyak kesalahan yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia terlebih di ruang publik. Bimtek ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas penggunaan bahasa Indonesia, terutama di ruang publik. Selain itu juga merupakan langkah strategis untuk mengakhiri kesalahan dan memulai pemertabatan penggunaan Bahasa Indonesia.” ungkapnya.

Dalam bimtek ini, para peserta, yang terdiri atas guru bahasa Indonesia SMP se-Kabupaten Jepara diberikan pemahaman mendalam tentang kaidah EYD V. Selain itu, mereka juga diajak untuk berdiskusi mengenai tantangan dalam menerapkan EYD V di lingkungan masing-masing serta solusi yang dapat dilakukan.

Materi bimtek meliputi pengenalan dan kaidah EYD V, peraturan dan kebijakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik, serta penerapan EYD V dalam surat menyurat di sekolah masing-masing.

Ia juga menyampaikan bahwa murid sekarang lebih mudah mengadopsi dan mengadaptasi bahasa gaul sehingga lupa dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD. “Tugas guru meluruskan bahasa Indonesia dalam forum resmi dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia terutama di ruang publik karena saat ini masih banyak yang bangga jika pandai berbahasa asing terutama bahasa Inggris,” ujarnya

Ika Inayati, selaku narasumber dari Balai Bahasa menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sejak dini. “Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter berbahasa siswa,” ungkapnya.

Diharapkan melalui bimtek ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan mutu bahasa Indonesia di lingkungan masing-masing.

Hadepe – Warsih