blank
Senja di Lubang Sewu, Waduk Wadaslintang, matahari temaram dengan warna jingga yang indah. Foto: Disparbud Kabupaten Wonosobo

“Ini prosesnya terjadi secara alami sejak dulu karena terkikis air. Lambat laun batu kapur kalau warga sini nyebutnya batu lawang ini berlubang. Saat terendam air Lubang Sewu tersebut bisa untuk sembunyi ikan yang hidup di Waduk Wadaslintang,” jelasnya.

Uniknya, bebatuan seluas 2 hektare ini bisa hilang jika musim hujan tiba cukup panjang. Bebatuan putih tertutup air Waduk Wadaslintang. Namun, dia memastikan hingga tahun depan wisatawan masih bisa menikmati eksotisnya pemandangan Lubang Sewu.

“Dulu pernah sekitar tiga tahun lalu bebatuan ini tertutup air. Tapi kalau saat ini kan kemarau cukup panjang. Jika nanti turun hujan hanya sebentar, batu-batu ini belum sampai tertutup air Waduk Wadaslintang. Sore hari saat sunset (matahari terbenam) pemandangan bisa indah sekali,” terangnya.

Tidak hanya berfoto, objek wisata ini juga menjadi spot menarik untuk wisatawan yang hobi mancing hingga berkemah. Apalagi tiket masuk cukup murah hanya Rp 5 ribu per orang. Lokasi Lubang Sewu juga tak jarang untuk objek foto prewedding.

“Di seputar wisata Lubang Sewu bisa untuk camp bagi pengunjung yang mau bermalam, bisa pula untuk arena pemancingan. Dibuka setiap hari. Kadang sampai malam kalau ada yang camping. Tiket masuk hanya Rp 5 ribu per orang,” sebutnya.

Karim menandaskan, wisatawan ini ramai dikunjungi wisatawan sejak beberapa tahun lalu. Sampai saat ini, setiap hari selalu ada wisatawan yang datang ke objek wisata Lubang Sewu. Terlebih tahun ini kemarau terjadi cukup panjang dan banyak hari libur sekolah.

“Sekarang memang sudah hujan tapi paling sebentar sudah tidak hujan lagi. Jadi kemarau diperkirakan masih panjang dan setiap hari selalu ada wisatawan dari berbagai daerah yang datang ke sini,” tambahnya.

Muharno Zarka