blank
Pesilat putri Jateng, Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi, ada di podium teratas pada Kejuaraan Asia Pencak Silat 2024. Foto: dok/ipsi

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dua pesilat asal Jawa Tengah, Ni Gusti Ayu Rosia Pratiwi dan Maaliki Istiglal Amuskan, sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Rosia Pratiwi menyumbangkan medali emas di Kelas C Putri, dan Maaliki peroleh perunggu di Kelas B Putra, pada Kejuaraan Asia bertajuk 8th Asian Pencak Silat Championship, yang digelar di Bukhara, Uzbekistan, Senin-Rabu (7-16/10/2024).

Rosia merebut medali emas, setelah dalam laga final menumbangkan pesilat Singapura Rifqah Mursyidah Binte Mistam. Medali perunggu di kelas ini jatuh ke tangan Damsop Tungi (India) dan Hanna Mae F Ibutnande (Filipina).

Rosia sendiri merupakan satu dari tiga pesilat Jateng, yang mampu merebut medali emas di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Kemenag Jateng Gerak Cepat Sukseskan Kurikulum Merdeka

Pada Kejuaraan Asia yang diikuti 13 negara itu, Indonesia akhirnya tampil sebagai Juara Umum dengan raihan 12 emas, dan 2 perunggu. Juara Umum Kedua dan Ketiga ditempati Malaysia (8 emas, 5 perak, 2 perunggu), dan Singapura (4 emas, 7 perak, 10 perunggu). Tuan rumah Uzbekistan menempati posisi keempat, dengan 2 emas, 7 perak, dan 9 perunggu.

Selain Rosia, pesilat Indonesia lain yang meraih emas yaitu, Antonius Efrem Tuke Eduk (A Putra), Fiqi Abdilah Lubis (C Putra), I Kadek Budi Asta (G Putra), Muhammad Shafril Asad (I Putra), Andini Gwenda C (A Putri).

Lalu ada juga Shelena Cantika Ridwan (B Putri), Atikah Putriani (F Putri), serta Amigos (Artistik Individu Putra dan Solo Creative Putra), Risya Gunawan (Artistik Individu dan Solo Creative Putri).

BACA JUGA: FTP USM MoU dengan PT Sri Boga dan SMKN H Moenadi Ungaran

Pelatih Kepala Timnas Indonesia, Indro Catur Haryono menyampaikan rasa bangga dan syukurnya, atas pencapaian kontingennya di Kejuaraan Asia ini. Indro menyebut, materinya diambil dari atlet-atlet usia muda di bawah 23 tahun.

Salah satu tujuannya, untuk memberikan pengalaman bertanding ke luar negeri. Pelatih Nasional asal Jateng itu mengakui, mereka baru sekali ini merasakan atmosfer bertanding di level internasional.

”Pesilat yang diambil dan diberangkatkan adalah para juara PON, namun belum pernah ke luar negeri, dan usia di bawah 23. Kami bersyukur dengan capaian ini, dengan tim yang minimal tapi berkualitas,” kata Indro dalam keterangannya, Rabu (16/10/2024).

Dia berharap, para juara Asia ini bisa menapak ke prestasi internasional lainnya, seperti SEA Games maupun Kejuaraan Dunia lainnya.

Riyan