blank
Hadi Priyanto saat memberikan motivbasi menulis kepada siswa MTs Tsamrotul Huda Kecapi Jepara, Rabu 17/10-2024. Foto: Arifin

JEPARA ( SUARABARU.ID) –  Tiga penulis dan pegiat literasi Jepara, Aviskha Izzatun Naulufar, Muhammad Arifin dan Hadi Priyanto kompak mengajak siswa madrasah di Jepara untuk mulai belajar membaca dan menulis. Sebab dengan aktivitas utama literasi tersebut akan dapat membawa manfaat bagi siswa dalam meraih  masa depannya.

blank
Aviskha Izzatun Naulufarsaat menjadi narasumber Workshop Membudayakan Literasi – Numerasi di MTs Tsamrotul Huda Kecapi Jepara, Rabu 17/10-2024. Foto: Hadepe

Hak tersebut diungkapkan saat tiga pegiat literasi Jepara  tersebut  menjadi narasumber  Workshop Membudayakan Literasi – Numerasi di MTs Tsamrotul Huda Kecapi Jepara, Rabu 17/10-2024. Kegiatan yang diikuti oleh 5 guru pendamping dan 98  siswa kelas 8  ini dibuka oleh Kepala  MTs Tsamrotul Huda Kecapi, Halimatus Sa’diyyah    dan dipandu oleh  Siti Mucholifah.

blank
saat menjadi Muhammad Arifin saat menjadi narasumber Workshop Membudayakan Literasi – Numerasi di MTs Tsamrotul Huda Kecapi Jepara, Rabu 17/10-2024. Foto: Hadepe

Dalam sambutannya Halimatus Sa’diyyah mengakui rendahnya minat baca dan menulis dikalangan siswa. “Melalui pelatihan yang menghadirkan para pegiat literasi ini harapan kami dapat memberikan motivasi kepada siswa,” ujarnya.

blank
Kepala MTs Tsamrotul Huda Kecapi, Halimatus Sa’diyyah saat memnbuka workshop.

Sementara Hadi Priyanto mengajak siswa untuk meneladani RA Kartini yang layak disebut sebagai Ibu Literasi Indonesia. “Sebab gagasan-gagasannya yang ditulis dalam surat-suratnya menjadi inspirasi  untuk membangun peradaban bangsanya. Bukan hanya itu, beliau juga sosok yang dikenal sebagai pembaca buku yang rajin dan baik,” ujar Hadi.

blank
Penyerahan buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini kepada peserta yang terpilih.

Ia juga menjelaskan, membaca dan menulis ibarat dua keping mata uang yang tidak dapat dipisahkan.  “Jika kalian ingin dapat menjadi seorang penulis maka mulailah dengan membaca buku-buku agar memiliki pengetahuan dan wawasan yang semakin luas,” ajaknya.

blank
Hadi Priyanto menyerahkan buku karyanya, Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho di Bumi Kartini kepada 4 siswa dan perpustakaan sekolah. Juga buku RA Kartini Penyulut Api Nasionalisme kepada siswa yang aktif mengikuti kegiatan.

Sedangkan Aviskha Izzatun Naulufar yang dikenal sebagai seorang penulis novel dari Jepara dan juga seorang guru, mengajak siswa untuk mulai belajar menulis.”Mulailah dengan menulis hal-hal kecil yang terjadi disekitar Anda dan biasakan berlatih secara rutin dan tekun. Karena itu  harus disertai dengan keinginan yang kuat,” ujar Aviskha Izzatun Naulufar yang karyanya lekat dengan inspirasi mencari ilmu dan memotivasi hidup.

Penulis novel  Zaidun Wa Hindun ini juga memberikan sejumlah tips menulis kepada peserta.

blank
Narasumber bersama peserta Workshop Membudayakan Literasi – Numerasi di MTs Tsamrotul Huda Kecapi Jepara, Rabu 17/10-2024.

Dalam sesi lain, pegiat literasi  Muhammad Arifin dari Ekspedisi Jepara memberikan motivasi khusus membaca kepada siswa. Ia memiliki cara yang unik untuk menumbuhkan minat baca dikalangan anak-anak dengan cara membawa buku-buku  dan kemudian meminjamkan secara gratis. Juga memberikan tips bagaimana membaca buku dan memilih bahan bacaan yang disukai.

Pada kegiatan ini Hadi Priyanto juga menyerahkan buku karyanya, Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho di Bumi Kartini kepada 4 siswa dan perpustakaan sekolah. Juga buku RA Kartini Penyulut Api Nasionalisme kepada siswa yang aktif mengikuti kegiatan.

Hadepe