Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi. Foto : Tim

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Calon Wali Kota Semarang nomor urut 2 AS Sukawijaya, yang dikenal Yoyok Sukawi, berkomitmen untuk menyediakan pendidikan gratis bagi seluruh anak di Kota Semarang, termasuk anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan maupun non panti.

Pendidikan menjadi fokus utama dari delapan program yang diusung oleh pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota Semarang.

Program pendidikan gratis yang mereka tawarkan mendapat dukungan positif dari anggota DPRD Kota Semarang, Moh Rodhi.

“Kami sangat mendukung program pendidikan gratis untuk anak di Kota Semarang. Namun demikian, kami juga berharap program itu dapat menyentuh anak yatim piatu panti asuhan,” katanya saat ditemui di Semarang, Selasa 8 Oktober 2024.

Selama ini, anak-anak panti asuhan sering kali tidak bisa menikmati fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Semarang karena terkendala oleh aturan.

“Beberapa anak panti tidak bisa mendapatkan fasilitas itu karena tidak memiliki NIK Semarang. Padahal mereka tinggal di panti asuhan yang berada di Kota Semarang,” ungkap Rodhi.

Rodhi berharap pasangan Yoyok-Joss akan memperjuangkan hak-hak anak panti sehingga mereka bisa menikmati fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis.

“Ada dua poin sebenarnya, yang pertama anak panti yang memiliki NIK Semarang tapi tinggal atau sekolah di luar Kota Semarang. Poin kedua anak Panti Asuhan yang tinggal di Kota Semarang tapi tidak memiliki NIK Semarang. Harapan kami, Mas Yoyok Sukawi nantinya dapat mengatasi persoalan kedua poin itu, sehingga anak-anak panti asuhan memiliki payung hukum untuk mendapatkan fasilitas pendidikan gratis,” jelasnya.

Sementara itu, Yoyok Sukawi menyatakan bahwa pasangan Yoyok-Joss berkomitmen untuk memberikan sekolah gratis untuk anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa di panti asuhan di Semarang.

“Kami tadi mendengar keluhan dari pengasuh panti, ternyata setelah pandemi banyak panti asuhan yang mengurangi jumlah anak asuhnya karena faktor biaya. Maka kami berkomitmen akan memberikan sekolah gratis ke anak panti juga anak nonpanti sebagai bagian dari kepedulian kami,” kata Yoyok.

Yoyok juga memastikan bahwa anak-anak yang tinggal atau berasal dari panti asuhan resmi yang terdaftar akan mendapatkan hak dan fasilitas yang sama, yakni pendidikan gratis.

“Anak panti asuhan yang berasal dari panti asuhan yang terdaftar baik yang memiliki NIK Semarang ataupun tidak, akan mendapatkan fasilitas sekolah gratis. Tentu nantinya akan dibuatkan payung hukum sehingga ini bisa direalisasikan,” jelasnya.

“Begitu juga dengan anak panti yang memiliki NIK akan tetapi sekolah di luar Kota Semarang. Karena program pendidikan gratis yang kami sasar bukan sekolahnya tapi anak, bantuan akan langsung disalurkan ke anak untuk mendapatkan pendidikan gratis,” tambahnya.

Selain memberikan pendidikan gratis, lingkungan panti asuhan juga akan dilengkapi dengan program internet gratis untuk mendukung kegiatan pendidikan anak asuh, pengasuh, dan pengurus panti asuhan.

Program ini merupakan bagian dari visi kerja Yoyok Sukawi dan Joko Santoso sebagai calon Wali Kota Semarang.

“Mereka anak yatim piatu dan dhuafa siapa yang harus memikirkan? ya jelas kita sebagai pemerintah. Karena undang-undangnya jelas, dalam undang-undang mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin dan anak telantar,” imbuhnya.

Yoyok Sukawi sendiri beberapa waktu telah menyambangi salah satu panti asuhan di daerah Pedurungan dan melakukan dialog dengan beberapa pengurus panti asuhan yang ada di Kota Semarang.

Hery Priyono