blank
Calon Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menjadi narasumber di Podcast RuangSuara di Collabox Creative hub. Foto: Tim

Iswar menyebut kreak adalah bentuk kenakalan remaja imbas kurang kepedulian orang tua hingga stakeholders terkait yang kurang bisa menyediakan wadah untuk menampung kreativitas anak muda.

“Fenomena kreak ini yang menjadi salah satu program kami, bersama Ibu Agustina, untuk ditangani bersama. Menjadi tantangan kita semua untuk melakukan pendekatan dan pembinaan, bagaimana pentingnya membangun karakter, tempat yang bisa dijadikan nongkrong secara positif, ada ruang kreatif bagi mereka,” kata Iswar.

Sehingga ketika itu semua tersedia, tambah Iswar, maka anak-anak muda akan terdorong, termotivasi untuk berkegiatan positif, tidak ada ruang bagi mereka untuk berpikir negatif.

Tidak tegang, jalannya wawancara podcast berlangsung sangat cair. Iswar mampu mengimbangi gaya dialog gen Z yang ditampilkan host.

Bahkan saat masuk sesi roasting dari podcast. Sejumlah kritik yang dibalut gimmick oleh Bagian Roasting Tamu (Barista) Ilham dijawab dengan enteng, ceria namun tidak lepas dari substansi diskusi.

Dari Pendukung 01 sampai PSIS

“Seseorang yang punya nama lengkap Iswar Aminuddin, kelihatan banget dari nama aja, Bapak dulu pendukung 01 ya Pak? Dan Bapak yang punya klub PSIS, Pak? Persatuan Sepakbola Iswar, oh enggak ya Pak, baguslah Pak, sepak bola jangan dijadikan alat untuk politik,” tanya Ilham disambut tawa renyah Iswar.

“Bapak menyediakan tiket bus gratis seperti BRT. Mohon maaf Pak, BRT yang bayar saja ngebul dan item asapnya kayak gitu, gimana kalau gratis?,” sambung Ilham yang kembali disambut senyum renyah Iswar.

“Justru karena masih ngebul gitu maka harus gratis. Tapi ini tentunya menjadi masukan bagi kami kelak jika terpilih, bahwa pelayanan publik, transportasi publik harus ramah lingkungan,” jawab Iswar.

Di akhir podcast, Iswar berpesan kepada anak muda Semarang, apapun kegiatannya jalankan dengan semangat positif untuk menyambut Indonesia Emas 2045.

Hery Priyono