Sebab, kata Abdurrahman, warga Semarang sejauh ini lebih sering menerima program dari pemerintah. “Nah, harapannya kita bisa ikut terlibat merumuskan program yang nantinya dijalankan oleh pemerintah,” sambungnya.
Ia melanjutkan, kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah memiliki budaya toleransi yang tinggi. Sehingga, pesta politik harus berlangsung dengan damai dan dewasa, tanpa ujaran kebencian dan isu-isu yang negatif.
“Kami berharap politik hari ini, khususnya Pilwalkot Semarang ini mendewasakan masyarakat dengan politik yang positif seperti adu visi-misi,” ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya bersama para koordinator kecamatan mengadakan bedah visi-misi agar terhindar dari kampanye negatif.
“Kita pelajari bersama kira-kira apa kekurangan dan kelebihan calon yang kita sukseskan. Biar bisa memberikan masukan nanti saat koordinasi dengan Bu Agustina dan Pak Iswar,” ujarnya.
Hery Priyono