blank
STIE Bank BPD Jateng melaksanakan Upacara Wisuda Periode II, di Auditorium kampus setempat, Jalan Soekarno-Hatta no 88 Tlogosari Kulon, Semarang, Kamis (26/9/2024). Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua STIE Bank BPD Jateng, Prof Dr Taofik Hidajat SE MSi mengatakan, meski situasi ekonomi sedang tidak baik-baik saja, tetap dibutuhkan sebuah kreasi dan inovasi, agar bisa menjawab tantangan dunia industri dan kerja di saat seperti ini.

Hal itu seperti yang dia sampaikan, sesaat sebelum melakukan Upacara Wisuda Periode II, yang dilaksanakan di Auditorium kampus setempat, yang ada di Jalan Soekarno-Hatta no 88 Tlogosari Kulon, Semarang, Kamis (26/9/2024).

Menurut dia, kreasi dan inovasi menjadi modal dan kunci utama lulusan sarjana saat ini, untuk menghadapi persaingan di dunia industri dan kerja. Selain itu, era digital saat ini semestinya menjadikan lulusan lebih mudah diterima di dunia kerja.

BACA JUGA: Bank Jateng Sukses Gelar Treasury Gathering 2024: “Synergy in Diversity”

”Pada satu sisi, memang masih ada pengangguran. Tetapi di sisi lain, ada peluang untuk menciptakan pekerjaan yang terbuka lebar,” kata Prof Taofik, yang menyebut saat ini jumlah wisudawan ada sebanyak 172 mahasiswa. Mereka terdiri dari mahasiswa Manajemen S1 (58 lulusan), Akuntansi S1 (47) dan Magister Manajemen/S2 (67).

Hadir juga dalam kesempatan itu, Wakil Ketua I Ali Murdid PhD, Wakil Ketua II Dr Dwi Suryanto Hidayat, Wakil Ketua III Dr Yanuar Rachmansyah serta Ketua Pembina YKKP Ony Suharsono D, Ketua Umum YKKP Wijiyanto, serta Ketua YKKP Joko Sambodo.

Di bagian lain dia juga menyampaikan, STIE Bank BPD Jateng bakal segera beralih status dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, menjadi Universitas. Dengan demikian, kampus ini bakal membuka sejumlah prodi dan fakultas baru, di luar ilmu ekonomi.

BACA JUGA: Pilkada Jateng: Netralitas TNI – Polri Diuji, Demokrasi Dipertaruhkan

”Kami telah mengajukan tiga prodi baru, Informatika, Sistem Informasi Manajemen dan Data Science. Namun kami masih akan tetap fokus ke keuangan perbankan,” ungkapnya.

Dijelaskan dia, perubahan status itu sedang dalam proses. Saat ini pihak kampus sedang mengembangkan sarana dan prasarana, baik berupa gedung maupun perluasan tanah. Direncanakan tahun depan proses itu sudah selesai.

”Kampus utama masih di Jalan Arteri Soekarno Hatta, sebagian lagi di Pusdiklat yang ada di area dekat kampus ini. Secara aturan memang harus berada di kecamatan yang sama,” ungkapnya.

Selain kesiapan sarana prasarana, pihaknya juga sudah menyiapkan dalam hal sumber daya manusia, khususnya tenaga pengajar atau dosen. ”Penilaian dari BAN-PT, nilainya cukup baik sekali. Kami punya bekal sarana prasarana yang juga memadai,” tandas Prof Taofik.

Riyan