blank
Ilustrasi kawasan IKN di Kalimantan Timur. Istana Garuda dan Titik Nol yang menjadi daya tarik utama. Foto: Reka: SB.ID

blankOleh Marjono

SETURUT proses penyelesaian pembangunan istana IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur maupun pascagelaran peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI yang menghadirkan para pejabat negara seluruh Indonesia, bahkan IKN resmi dibuka untuk masyarakat umum mulai Senin (16/9/2024). Tapi, kunjungan masyarakat terbatas hanya untuk Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara.

Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik sekaligus Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw menyebut kuota dibatasi maksimal 300 orang. Masyarakat dapat berkunjung ke IKN setiap hari pada pukul 09.00 hingga 17.00 WITA.

Maka bukan mustahil mulai sekarang sudah waktunya memdorong dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk berbondong-bondong mengunjungi dan berwisata di kawasan IKN.

Menggiring wisatawan ke IKN, harapannya jelas pertama melihat secara langsung Istana Presiden, selain istana di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, dan Bali. Kedua, menghargai mahakarya para arsitek, seniman dan budayawan dan pekerja fisik yang terlibat dalam pembangunan IKN.

Ketiga, menguatkan dan menopang kembali ke-Indonesia-an kita di IKN dengan segenap atmosfir kekayaan budaya daerah dan kearifan lokalnya. Keempat, menggairahkan bisnis penerbangan, perhotelan, kuliner dan event-event wisata termasuk seni budaya maupun keunikan yang terbentang di Pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, spesifik lagi wilayah Panajam Paser Utara dengan sukacita.

Kelima, tentu saja memberikan efe domino bagi peningkatan pendapatan daerah. Termasuk UKM, homestay dan usaha berbasis pedesaan di sekitarnya.

Yang lainnya, dampak dari kunjungan wisata ke IKN bakal menambah ilmu pengetahuan, budaya riset, wawasan  dan cakrawalu baru tentang Indonesia yang begitu sempurna yang sarat dengan SDM dan SDA yang melimpah.

Lebihnya lagi, masyarakat bisa memberikan masukan konstuktif agar IKN semakin memesona dan menjadi sumber ekonomi baru  bagi siapa pun. Selain itu, dengan berwisata ke IKN menumbuhkan daya hidup imajinasi, kreasi dan inovasi. Paling tidak, pengunjung bisa memviralkan keindahan atas khasanah IKN secara produktif.

Tugas pemerintah maupun pemda berjuang untuk terus melengkapi sarana dan prasaran wisata di IKN dan intekoneksinya. Pada era sekarang pun, sekurangnya kita dorong wisatawan menggunakan QRIS yang transaksinya lebih cepat dan lebih aman, tanpa menumpuk uang cash di dompet atau di dalam tas.