Hal yang sama juga diungkapkan pasien dari Desa Tempuran, Kecamatan Blora,  Sarni juga merasa senang dan betah menjalani cuci darah di RSUD Blora saat ini.

“Pelayanannya baik, petugasnya ramah-ramah Pak, fasilitasnya juga bagus. Terima kasih Pak Bupati. Saya dari Tempuran sudah 5 tahun rutin datang seminggu dua kali,” ucap Sarni sambil tersenyum jabat tangan dengan Bupati Blora.

Pada kesempatan itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman mengecek langsung proses penanganan pasien cuci darah di ruang HD RSUD dr. R. Soetijono, pada Jumat 20 September 2024.

“Sehat-sehat selalu nggih kagem sedaya, tetap semangat untuk sehat. Terimakasih atas apresiasinya. Nanti kalau kurang AC dan TV biar ditambah oleh Pak Direktur. Sehingga bisa untuk hiburan sambil istirahat menunggu proses cuci darah yang membutuhkan waktu beberapa jam,” ucap Bupati Blora.

SDM Harus Berkualitas

Saat menyapa pasien di RSUD, Bupati Blora juga menyerahkan bingkisan tali asih untuk para pasien yang sedang cuci darah.

“Kami ingin agar pelayanan cuci darah ini bisa terus ditingkatkan kualitasnya. Tidak hanya peralatan namun juga SDM pelaksananya. Apalagi alatnya sekarang sudah banyak, maka SDM nya juga harus mengikuti,” tegas Bupati Blora.

Bupati Blora lantas ingat beberapa tahun lalu warga Blora, jika ingin cuci darah

harus ke kota Rembang dan ke Purwodadi Grobogan, oleh Karena keterbatasan alat di Rumah Sakit Blora.

“Namun kini pelayanan telah ditingkatkan dan diharapkan warga bisa berobat cukup di wilayah sendiri,” ujar Bupati Blora.

Sementara itu, Direktur RSUD Blora, dr. Puji Basuki  menyampaikan bahwa kini pasien tidak perlu antri lama karena jumlah alat cuci darah sudah bertambah.

RSUD Blora berkomitmen agar kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit yang ia pimpin semakin baik, dan memuaskan masyarakat.

“Jika sebelumnya hanya 15 unit, kini menjadi 23 unit. Sehingga bisa menolong lebih cepat bagi pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal. Semoga hal ini bisa menolong lebih banyak pasien kita,” ucap dr. Puji Basuki.

Kudnadi Saputro