Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara melaksanakan pelatihan Budidamber (Budidaya Ikan dalam Ember) lele di SD 2 Besito Kudus. Foto: Gunboi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dalam upaya  meningkatkan kesadaran gizi dan memberdayakan siswa melalui inovasi akuakultur, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara melaksanakan pelatihan Budidamber (Budidaya Ikan dalam Ember) lele di SD 2 Besito Kudus. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang akuakultur, tetapi juga sebagai bagian dari edukasi pencegahan stunting.

Tim PKM yang terdiri dari Syamsul Ma’arif, S.H.I., M.S.I. (Ketua), Desti Setiyowati, S. Pi., M.Si., dan Heru Saputro, M.Kom., dengan bantuan mahasiswa Rissa Al Gustomy, memberikan edukasi menyeluruh mengenai stunting serta pentingnya gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan anak. Siswa kelas 5 dan 6 SD 2 Besito Kudus diajak langsung untuk mempraktikkan budidamber lele, di mana mereka belajar tentang teknik budidaya sederhana yang dapat diterapkan di rumah dengan memanfaatkan ember sebagai media.

Menurut Syamsul Ma’arif, inovasi budidamber ini bukan hanya memberikan solusi praktis dalam pemenuhan gizi keluarga, tetapi juga memperkenalkan pola hidup mandiri yang dapat membantu masyarakat mengurangi risiko stunting di masa depan. “Budidamber ini sangat cocok untuk diterapkan di lingkungan rumah tangga, terutama dalam upaya menyediakan sumber protein yang murah dan mudah diakses,” ujarnya.

Desti Setiyowati menambahkan bahwa kegiatan ini juga mengintegrasikan edukasi tentang pentingnya gizi yang cukup, khususnya protein hewani dari ikan lele, yang sangat penting dalam masa pertumbuhan anak-anak. “Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga langsung diajak praktik, sehingga lebih mudah dipahami dan diingat,” jelasnya.

Praktik budidamber dilakukan dengan antusias oleh para siswa, di mana mereka belajar cara memelihara lele dari proses persiapan hingga pemeliharaan harian. Heru Saputro, M.Kom., yang juga anggota tim, menyatakan bahwa kegiatan ini selain untuk edukasi stunting, juga menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sejak dini pada siswa, sehingga mereka bisa memanfaatkan ilmu ini untuk keperluan ekonomi di masa depan.

Dengan adanya program ini, diharapkan siswa SD 2 Besito Kudus tidak hanya memahami pentingnya pencegahan stunting, tetapi juga memiliki keterampilan baru dalam budidaya ikan yang dapat bermanfaat bagi keluarga dan komunitasnya. Edukasi seperti ini sangat penting dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sejahtera

Hadepe – Gunboi