Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin menghadiri Deklarasi Tim Pemenangan Semarang Tengah, Jumat malam 13 September 2024. foto : hery priyono/sb.id

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ratusan warga Kecamatan Semarang Tengah menggelar deklarasi dukungan terhadap bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin.

Bertempat di Legacy Convention Hall Jalan Plampitan, Jumat malam 13 September 2024, massa dari 14 kelurahan yang tergabung dalam Relawan Semarang Tengah Agustin Iswar (Tegar) menyatakan dukungannya kepada paslon yang diusung PDI Perjuangan tersebut.

Selain warga Kecamatan Semarang Tengah yang menyatakan dukungannya terhadap pasangan Agustin – Iswar, rencananya deklarasi serupa juga akan dilakukan di kecamatan – kecamatan lain yang ada di Kota Semarang.

Pasangan Agustina Wilujeng dan Iswar Aminuddin yang diundang naik panggung dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh warga masyarakat dari 14 kelurahan di Kecamatan Semarang Tengah yang datang dan menyatakan dukungannya.

“Saya bersama pak Iswar sangat berterimakasih menerima dukungan panjenengan semua, saya berjanji kalau nanti terpilih akan membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang,” kata Agustin.

Salah satu yang disampaikan Agustin dalam sambutannya tersebut adalah program peningkatan tiap wilayah RT (rukun tangga) yang ada di masing-masing kelurahan.

“Untuk meningkatkan rasa kepedulian warga terhadap wilayahnya. Setiap RT akan digelontor dana bantuan yang dinamai Biaya Operasional,” kata Agustin yang juga didampingi Iswar Aminuddin.

Menurut Agustina, Biaya Operasional RT menjadi salah satu program unggulannya bersama Iswar jika kelak terpilih sebagai kepala daerah Kota Semarang di Pilwakot November mendatang.

“Kenapa RT jadi sasaran utama ? Kalau kita ingin berdandan menjadi kota perekonomian, yang harus dilihat no 1 adalah wajah Kota Semarang yang menjadi sense of belonging (rasa memiliki) dari warga,” katanya.

Rasa memiliki atau kepedulian warga dinilai menjadi vital bagi sebuah pembangunan kota karena masyarakat di tingkat RT yang berada di garda terdepan dalam perawatan dan pemeliharaan infrastruktur yang ada, khususnya di sekitar lingkungannya.

“Apa gunanya Pemkot Semarang membuat trotoar, membuat jalan besar dan taman yang bagus, kalau masyarakatnya tidak peduli. Maka proses pertama inisiasi yang jadi kunci adalah RT,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, masyarakat di tingkat RT butuh stimulus yang bernama Biaya Operasional. Bantuan sebesar Rp 25 juta tersebut rencananya akan diberikan ke masing-masing RT tiap tahunnya.

Lewat bantuan Biaya Operasional RT ini lah maka masyarakat tidak lagi bingung dengan sumber pendanaan untuk kegiatan warga, termasuk merawat lingkungannya lewat kerja bakti. Sekaligus menguatkan kembali semangat gotong royong warga.

“Melalui Biaya Operasional ini, warga yang kurang mampu juga tidak lagi diberatkan dengan beragam iuran di lingkungan tempat tinggalnya,” sebut Agustina.

Agustina dan Iswar memastikan sumber pendanaan Biaya Operasional RT tidak akan mengikis alokasi anggaran yang sudah ada. Seperti anggaran Rp 1 miliar untuk kelurahan, ataupun APBD untuk kecamatan.

“Jadi untuk hal-hal kecil yang tak bisa tercover oleh jajaran Pemkot Semarang, ini diurus oleh RT lewat bantuan biaya operasional,” katanya.

Iswar menambahkan, dana bantuan Biaya Operasional RT ini akan diberikan dalam bentuk uang, bukan kegiatan. Artinya, penggunaan dana tersebut diserahkan ke masing-masing RT sesuai kebutuhan dan potensi yang ada.

Dirinya menjelaskan, dana bantuan Biaya Operasional RT juga bisa digunakan masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai religi yang ada. Sehingga kemajuan fisik akan bisa tumbuh berbarengan dengan nilai-nilai moralitas.

HP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini