Tim UNISNU menyampaikan paparan tentang berbagai hal dalam pendampingan di Desa Bermi, Demak. Foto: Hadepe

DEMAK ( SUARABARU.ID) – Perkembangan desa-desa saat ini sangat pesat, seiring adanya Dana Desa yang setiap tahunnya diberikan oleh pemerintah pusat. Begitu juga yang diinginkan Desa Bermi Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, yang mempunyai mimpi untuk kemajuan desa.

Desa Bermi terdiri atas dua RW dan 12 RT mempunyai banyak potensi desa yang bisa dikembangkan, salah satu icon Desa adalah adanya Sumur Gandeng yang merupakan potensi alam yang banyak didatangi masyarakat baik dari desa Bermi sendiri maupun dari desa-desa lainnya.

Potensi tersebut perlu adanya pengelolaan yang baik oleh pemerintah desa. Oleh karena itu UNISNU Jepara melalui beberapa dosen di antaranya Gunawan Mohammad, Dwi Retna Sulityawati, Decky Rochmanto, dan Gentur Wahyu Nyipto Wibowo melakukan pendampingan di Desa Bermi.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah kepala desa Bermi, Sekretaris Desa, ketua dan anggota BPD Desa Bermi, para ketua RT dan RW se Desa Bermi, serta perangkat Desa Bermi.

Kepala Desa Bermi, Muh Musyafa, dalam sambutannya menyambut baik atas kedatangan dari UNISNU yang membantu perkembangan Desa Bermi.

“Kami sangat senang adanya UNISNU ini terus berkelanjutan, tidak hanya berhenti saat KKN selesai. Memang ada banyak hal yang perlu dibenahi dalam pengelolaan di desa Bermi ini, baik dalam hal administrasi maupun tata kelola wilayah, ” ujarnya

Ia menjelaskan, Desa Bermi ini banyak petani, dan kebutuhannya adalah modal. “Oleh karena itu sebenarnya kami ingin membentuk Koperasi yang dikelola Bumdes, agar bermanfaat untuk warga Desa Bermi,” ujarnya.

Pendampingan yang dilakukan oleh UNISNU salah satunya adalah membantu pemetaan wilayah berbasis wisata yang nanti akan diwujudkan dalam bentuk masterplan perencanaan pembangunan desa.

Tim dari UNISNU berfoto bersama warga Desa Bermi KecamatanMijen, Kabupaten Demak. Foto: Hadepe

Decky Rochmanto, Dosen Teknik Sipil mengawali penyampaian materi dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait pengetahuan peserta dalam perencanaan pembangunan desa baik dalam masterplan maupun siteplan.

“Sebelum kita membuat master plan, kita harus tahu terlebih dahulu ada apa saja yang ada di desa ini. termasuk pengetahuan warga terhadap perkembangan desa serta harapannya. Apakah di sini ada punden Bapak Ibu?” tanya Decky.

Pertanyaan ini disambut riuh peserta, “Adaaa”.

“Nah, itu yang bisa dijadikan masterplan dalam perkembangannya. Setelah ini saya dan tim akan berkeliling desa, jadi mohon izin untuk beberapa warga akan kami minta keterangan,” tambahnya.

Selain itu, pendampingan pengelolaan yang lainnya adalah BUMDES.

Gunawan selaku ketua dalam pengabdian ini, menyampaikan Bumdes saat ini adalah pilar desa untuk perkembangan desa yang mandiri.

Ada tiga unsur penting yang perlu ada di dalam bumdes yaitu : adanya sumber daya alam, adanya sumber pendanaan/modal, dan adanya sumber daya manusia.

“Dan idealnya, usaha yang didirikan Bumdes tidak mematikan potensi yang usaha warga, karena tujuan utama adanya bumdes adalah mensejahterakan Masyarakat,” terangnya.

Menyambung apa yang disampaikan Gunawan, Dwi Retna juga menambahkan beberapa hal teknis yang diperlukan oleh Bumdes. “Bumdes perlu adanya AD/ART, SOP, dan struktur kepengurusan yang jelas serta peraturan-peraturan Desa atau kepala desa yang menyetainya.

“Hal ini penting agar legalitasnya dapat diakui dan dapat dengan mudah untuk mengajukan dukungan-dukungan dari beberapa kementrian yang terkait,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut juga Dwi Retna memberikan contoh Bumdes yang telah sukses dalam pengelolaannya. “Alhamdulillah dalam 3 tahun terakhir ini, kami dari prodi teknik industri diminta untuk mendampingi Bumdes di Jepara dan alhamdulilah omsetnya sudah ratusan juta,” tambahnya.

Sementara Sekretaris Desa, Muhammad Mujib memberikan kesannya adanya kegiatan ini. “Alhamdullah kami sangat setuju dengan adanya kegiatan ini, banyak ilmu yang bisa kami dapatkan khusunya dalam kebijakan pengelolaan Bumdes. harapannya hal ini dapat terus berlanjut dan Bermi menjadi maju.”, tutupnya.

Hadepe – gunboi