blank
Wabup Wonosobo M Albar saat mengikuti Rakor TPPS di Jakarta. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Wakil Bupati Wonosobo M Albar merespon arahan Wapres Ma’ruf Amin terkait target penurunan angka stunting di daerahnya dengan pikiran yang terbuka dan positif.

“Masalah penurunan angka stunting akan jadi pemantik dan motivasi pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program yang ada, sudah berjalan dan yang akan datang mengenai pencegahaan dan penurunan angka stunting,” katanya.

Wabup Wonosobo M Albar mengatakan hal itu usai mengikuti Rakornas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dipimpin langsung Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Rakornas ini berlangsung selama dua hari itu melibatkan peserta dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemkab Wonosobo sendir dihadiri Wabup M Albar, Kepala Bappeda Supriyadi dan Kepala Dinas Kesehatan Dr Jaelan Sulat, SKP MKes.

Wapres Ma’ruf Amin mengatakan memperhatikan 2024 sebagai tahun terakhir pelaksanaan percepatan strategi nasional pencegahan stunting yang dimulai sejak 2018, maka Rakornas TPPS akan fokus mengupas berbagai kemajuan yang telah ditunjukkan dalam upaya penurunan stunting di tanah air.

“Selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan. Kita patut bersyukur bahwa angka prevalensi stunting turun dari 30,8 pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023,” tuturnya.

Artinya, menurut Ma’ruf Amin, dalam lima tahun, pemerintah bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen, atau rata-rata 1,85 persen per tahunnya. Penurunan ini satu setengah kali lebih cepat jika dibandingkan dengan periode tahun 2013-2018.

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa hasil yang telah dicapai tersebut, merupakan buah dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat.

Namun demikian, dia juga mengingatkan bahwa target besar yang masih harus dicapai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting. Karena itu, dirinya memberikan penekanan khusus tentang pentingnya keberlanjutan pelaksanaan program penanggulangan stunting.

“Saya sangat berharap jajaran pemimpin pemerintahan baru dapat terus berkomitmen melanjutkan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan menjaga hasil yang sudah dicapai sebelumnya. Akan lebih baik lagi jika dapat melampaui pencapaian pada periode sebelumnya,” harapnya.

Dikatakan, kepemimpinan bisa berganti dan angka stunting harus bisa diturunkan. Akan tetapi, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang belum selesai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting.

Evaluasi Program

blank
Wapres RI Ma’ruf Amin saat saat memberikan arahan pada Rakor TPPS di Jakarta. Foto : SB/dok Prokompim

“Adapun untuk keberlanjutan program penurunan stunting ke depan, pada kesempatan ini kami menitipkan beberapa arahan sebagai pedoman para pemangku kepentingan terkait,” tutur dia.

Pertama, Wapres meminta agar evaluasi program sebelumnya dijadikan sebagai masukan utama bagi perbaikan program ke depan. Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan.

“Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala,” pintanya.

Kedua, Wapres menginstruksikan agar koordinasi lintas sektor terus diperkuat baik di pusat maupun daerah melalui pembagian peran yang jelas.

“Program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian/lembaga, seluruh provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan dan lembaga non-pemerintah,” ujar dia.

Besarnya skala program tentunya, imbuh Wapres, menuntut pembagian peran yang jelas agar dapat saling melengkapi dan tidak tumpang tindih dalam mencapai target Indonesia bebas stunting.

Ketiga, Wapres meminta diseminasi pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat terus digalakkan. Menurutnya, sebagain masyarakat saat ini masih memiliki pemahaman yang keliru terkait stunting.

Sebagaimana dilakukan setiap tahunnya, Rakornas kali ini selain diikuti dengan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) guna menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk merumuskan regulasi dan strategi yang lebih baik untuk mengakselerasi pencapaian target penurunan stunting.

Wapres juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Apresiasi berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan 2024 kategori percepatan penurunan stunting, diberikan kepada 130 pemerintah daerah yang terdiri dari 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota. Apresiasi juga diberikan kepada 15 desa berkinerja baik, dalam upaya percepatan penurunan stunting.

“Semoga program percepatan penurunan stunting dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan di periode-periode berikutnya, sebagai upaya menciptakan generasi unggul sesuai visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Muharno Zarka