blank
Ilustrasi orang terkena gangguan mental. Foto: Dok/Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gangguan kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, terutama orang yang sulit beradaptasi dengan perubahan. Walau tidak mengakibatkan kematian secara langsung, gangguan kesehatan mental bisa menyebabkan penderitaan berkepanjangan, baik bagi penderita, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Kesehatan mental akhir-akhir ini banyak dibahas, terutama setelah ditemukan banyaknya kasus gangguan kesehatan mental yang terjadi di kalangan orang-orang yang masih berusia muda.

Melansir dari laman Kemenkes, kesehatan mental dibutuhkan agar seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial, sehingga dapat menyadari kemampuannya sendiri, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi untuk orang-orang lain. Menurut WHO, seseorang dikatakan sehat mentalnya jika ia sehat utuh secara fisik, rohani dan sosial.

Gangguan kesehatan mental kebanyakan sulit dikenali, dan seringkali tidak disadari oleh penderitanya sendiri. Berbagai jenis gangguan kesehatan mental bahkan lebih dapat dideteksi oleh orang terdekat. Apa saja gangguan kesehatan mental yang sering terjadi?

Jenis dan gejala gangguan kesehatan mental

1. Gangguan kecemasan
Merupakan kondisi mental yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan, berlarut-larut, dan sulit dikendalikan. Orang dengan gangguan kecemasan atau GAD (Generalized Anxiety Disorder) sering merasa khawatir atau cemas terhadap berbagai hal, bahkan tanpa alasan yang jelas. Kecemasan yang dirasakan bisa berlangsung hampir setiap hari selama berminggu-minggu.

Gejala gangguan kecemasan ini ditandai dengan rasa gelisah atau tegang yang berlebihan dan terus menerus, ketegangan otot atau tremor, kesulitan berkonsentrasi atau mudah terganggu, sulit tidur atau gangguan tidur lainnya, kelelahan berlebihan, ketegangan fisik yang menyebabkan sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan, ketakutan terhadap hal-hal yang tidak rasional atau tidak proporsional, napas tersengal-sengal atau sesak napas, gelisah dan sulit tenang.

2. Depresi
Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat melakukan kegiatan sehari-hari, yang bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Untuk menegakkan diagnosa depresi, dibutuhkan dua diantara tiga gejala utama yang berlangsung minimal selama 2 minggu, yaitu suasana hati yang depresif/murung, hilangnya minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi.

Gejala-gejala lainnya yang dialami penderita adalah:
Perubahan nafsu makan, gangguan tidur (bisa berlebihan atau kurang dari lama tidur biasanya), menurunnya kemampuan berkonsentrasi, ketidakmampuan membuat keputusan, rasa tidak tenang, perasaan tidak berguna, merasa bersalah atau putus asa, dan memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

3. Gangguan psikosis
Merupakan gangguan mental, yang ditandai dengan adanya gangguan kemampuan menilai realita, disertai dengan gangguan reaksi emosional, komunikasi dan hendaya (disabilitas/ketidakmampuan) dalam berhubungan dengan orang lain di sekelilingnya, dimana kapasitas mental seseorang, respon atau reaksi emosional, kemampuan menilai realita, komunikasi, dan hubungannya dengan manusia lain mengalami gangguan.

Gangguan psikosis bisa muncul dalam bentuk diantaranya mendengar suara-suara yang hanya didengar oleh dirinya sendiri, bicara dan tertawa sendiri tanpa sebab, curiga berlebihan, merasa dirinya seseorang yang hebat, seperti presiden atau malaikat, bicara kacau yang sulit dimengerti, marah-marah tanpa sebab dan mengamuk, terlalu menyendiri, tidak mau bergaul, tidak mau mandi, tidak menjaga kebersihan diri, dan buang air besar/kecil sembarangan.