Tim pengabdian masyarakat (PM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara di SD Al-Islam Pengkol.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Salah satu game yang sedang digandrungi oleh para gamers saat ini adalah ‘Aritmatika Dungeon’. Sebuah game petualangan matematika yang akan menguji ketajaman pikiran dan kemampuan berhitung.

Pembelajaran yang dilakukan tim pengabdian masyarakat Unisnu Jepara.

Terobosan inilah yang sedang dilakukan oleh Tim pengabdian masyarakat (PM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara. Dengan menggandeng SD Al-Islam Pengkol, Jepara, tim pengabdian masyarakat Unisnu menggelar pelatihan dengan memanfaatkan tekhnologi game Aritmatika Dungeon sebagai media pembelajaran.

Diikuti seluruh guru, pelatihan yang diselenggarakan di ruang rapat SD Al-Islam pada Selasa (27/8/2024) ini mengenalkan dan memaparkan game yang sudah dikembangkan serta dapat diunduh di google play store ini.

Tim pengabdian Unisnu terdiri dari Ketua tim, sekaligus narasumber Nadia Annisa Maori, M.Kom., Ahmat Wakit, M.Pd., sebagai narasumber 2 dan Nor Hidayati, M.T. sebagai narasumber 3. Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa Unisnu Jepara yaitu Dimas Jordi A dan M. Ahsani Nur Taqwimi sebagai anggota tim pengabdian masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SD Al-Islam Pengkol, Faizar Rohman, mengatakan, pembelajaran dengan media game edukasi adalah sesuatu yang baru di sekolah SD Al-Islam. “Kami harapkan dengan mengaplikasikan game ini pada materi matematika yang sesuai suasana di kelas bisa lebih aktif dan menyenangkan”, ujar Faizar Rahman.

“Meskipun demikian, guru tetap harus  memperhatikan kesesuaian media pembelajaran dengan kebutuhan dan keadaan siswa”, lanjutnya.

Masih menurut Faizar Rohman, pelatihan yang rutin dilakukan oleh Unisnu Jepara akan sangat bermanfaat bagi guru di SD Al Islam. Karena para guru mendapatkan pengetahuan baru dalam pengembangan teknologi pembelajaran, sehingga guru dituntut adaptif terhadap teknologi tersebut agar nantinya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif bagi siswa.

Sementara itu, Ketua tim pengabdian, Nadia Annisa Maori menyampaikan bahwa game Aritmatika Dungeon dapat dimanfaatkan oleh guru untuk membuat aktivitas pembelajaran semakin interaktif dan soal soal yang ada tidak sama alias diacak.

“Fitur-fitur yang ada dalam Game Aritmatika Dungeon tidak kalah menarik dengan fitur game edukasi lain. Soal-soal yang ada juga akan terpilih secara acak jadi tidak akan mendapatkan soal yang sama pada level tertentu jika mengulangi nya kembali”, pungkas Nadia.

ua/a.wakit