Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana didampingi Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddi Suryadi usai upacara OMP Candi 2024 (26/8/2024). Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Operasi Mantab Praja (OMP) Candi 2024 pengamanan pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 digelar di Lapangan Parade Makodam IV/Diponegoro, Senin (26/8/2024).

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana didampingi Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddi Suryadi menyampaikan, operasi Mantap Praja Candi 2024 dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel, mengecek peralatan, dan bagaimana kesiapan sarana prasarana yang akan dilaksanakan mulai 27 Agustus hingga pelantikan pasangan calon (paslon) terpilih.

“Dalam pelaksanaan OMP Candi 2024 Polda Jateng menerjunkan sebanyak 24.340 personel, Kodam IV/Diponegoro 3100 personel, Satlinmas 113.632, dan Satpol PP 5900 personel,” kata Pj Gubernur, Nana kepada awak media.

Dikatakan, pelaksanaan pesta demokrasi ini dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia, dan merupakan yang pertama kalinya.

Nana menyebut, kerawanan yang mungkin akan terjadi dikarenakan dua faktor, yakni faktor alam, karena mulai pelaksanaan kampanye hingga penghitungan suara sudah memasuki musim hujan. Dan kedua adalah kerawanan dari manusia sendiri.

“Pada pelaksanaan pemilu sudah musim penghujan, jadi waspada bencana alam. Kalau faktor manusia seperti pengerahan massa, polarisasi karena perbedaan pilihan, penyebaran berita hoak, dan black campaign,” ujarnya.

Terkait hal tersebut pihaknya bersama instansi terkait telah memetakan dan mencegah kerawanan. Diantaranya dengan mengadakan pendidikan politik. “Kami terus lakukan pemetakan dengan masalah ini,” tandasnya.

“Melalui OMP Candi 2024, kita akan mengantisipasi bersama-sama baik dari Pemprov maupun tokoh masyarakat untuk melakukan edukasi masalah politik kepada masyarakat. Kita berharap masyarakat menyadari dan tidak ada provokasi,” jelasnya.

“Terkait adanya isu TNI- Polri yang nyalon, mereka tentu sudah menjadi purnawirawan. Mereka sudah menjadi masyarakat biasa. TNI Polri tetap akan melaksanakan tugas sesuai yang berlaku. Jadi tidak ada TNI-Polri yang nyalon,” tegasnya.

Ning S