BANYUMAS (SUARABARU.ID) – Siswa SMP se Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengikuti kegiatan literasi digital nobar, dengan tema ‘Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar’, Senin (26/8). Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas secara zoom langsung dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Kegiatan nobar tersebut digelar bertujuan untuk mengedukasi peserta dan tenaga pendidik tentang pentingnya membangun kesadaran digital, membuka wawasan pengetahuan kepada peserta dan tenaga pendidik tentang proses pembelajaran digital dengan menggunakan platform-platform yang telah disediakan oleh internet, dalam mencari sumber literasi atau referensi ilmu pengetahuan melalui media digital.
Pengawas Sekolah Madya, Alfa Kristiani, SPd MPd mengatakan, para siswa harus bisa menggunakan perangkat digital sesuai dengan fungsinya. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik diharapkan bisa melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan platform yang telah tersedia di internet.
“Dalam hal ini, para siswa mengerti pentingnya literasi digital dalam proses belajar mengajar. Karena pada dasarnya platforma yang disediakan oleh internet merupakan bagian proses menuju kemajuan jaman yang serba digital. Ada empat pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital. Yakni Digital Skill, Digital Culture, Digital Ethics, dan Digital Safety. Keempat pilar kerangka pengembangan kurikulum Literasi Digital digunakan sebagai pengukuran kemampuan para siswa dalam menguasai teknologi,’’ ungkap Alfa.
Kemenkominfo mencatat tingkat penetrasi internet Indonesia tercatat terus naik setiap tahun, hingga mencapai rekor tertinggi baru pada 2023, namun sebaran penetrasinya belum merata. Mengutip laporan APJII, rincian penetrasi internet Indonesia pada 2023 berdasarkan kelompok pendidikan masyarakat. Pascasarjana/S2/S3: 100%, Sarjana/S1/D1/D2/D3: 97,61%, SMA/SMK/Paket C: 94,74%, SMP/Paket B: 85,42%, tamat SD/Paket A: 67,20%, belum tamat SD: 30,16% dan tidak sekolah: 16,75%.
Komite OPSDM Mafindo, Erwina Tri Sulistyaningrum mengatakan, banyaknya platform yang tersedia di internet sangat berguna untuk proses belajar-mengajar. Selain itu, juga bisa menjadi tempat untuk mencari referensi mata pelajaran yang dibutuhkan para siswa.
“Platform e-learning seperti Google Classroom, Schoology, Edmodo dan lainnya, membuka peluang bagi sebagian siswa dan tenaga pendidik yang tidak dapat mengikuti kelas secara langsung untuk tetap bisa belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. Platform e-learning adalah sistem yang menyediakan materi pembelajaran dan fasilitas belajar online yang dapat diakses oleh pengguna dari berbagai lokasi di seluruh dunia,’’ terang Erwina
Dunia digital, lanjutnya, sangat luas dan bebas untuk berekspresi. Pengguna internet paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi, dan berinteraksi dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.
Oleh sebab itu, pentingnya literasi digital saat ini harus benar-benar digiatkan. Agar para siswa paham akan menggunakan platform yang telah disediakan untuk mendapatkan literasi dan referensi data sesuai dengan kebutuhan.