Pawai Karnaval Pembangunan Blora 2024, Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung. Sabtu, 24 Agustus 2024.  Foto: Kudnadi Saputro Blora
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Warga masyarakat Kabupaten Blora tumpah ruah berdiri di tepi kanan kiri ruas jalan protokol dari Jalan Alun – Alun Kota hingga mengarah ke panggung kehormatan di Jalan Pemuda Blora, Sabtu (24/8/2024).
Di panggung kehormatan ini, Bupati Blora  bersama jajaran Forkopimda Blora dan Tamu Kehormatan menanti penampilan dari setiap kontingen yang ikut pawai  karnaval pembangunan, kemudian dilanjutkan ke finish di Jalan Jenderal A Yani Blora Jawa Tengah (depan Gedung DPRD Kabupaten Blora).
Puluhan ribu penonton mengular di rute yang ditempuh para peserta pawai karnaval pembangunan, kali ini mengambil tema peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’.
Karnaval digelar oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora pada Sabtu (23/8/2024) hingga Minggu (24/8/2024), meliputi OPD, Sekolah dan Umum.
Salah satu peserta kategori umum, Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung Blora, Arif Sulistiawan mengatakan bahwa dalam pawai karnaval pembangunan tahun ini,
dengan semangat keragaman budaya dalam meraih dan mengisi kemerdekaan dan peringatan HUT ke-79 RI.
Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung menampilkan kearifan lokal dari provinsi Jawa Timur yang dikemas dengan Karya Seni Epik bertajuk ‘RONGGO LODRO’. Ronggo Lodro terinspirasi dari tokoh sakti mandra guna yang berasal dari kerajaan Jenggala yaitu Joko Lodro.
“Joko Lodro dikenal karena keberhasilannya mengalahkan Patih Gembong Amijoyo,” jelas Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung Blora dalam karnaval itu.
Dituturkan Arif Sulistyawan, ceritanya, Pertandingan yang terjadi di alas Wengker dipicu oleh Patih Gembong Amijoyo mengalangi rombongan pengiring Raden Panji Asmoro Bangun yang hendak menuju Kediri.
Kemenangan telak atas Patih tersebut menjadikan Joko Lodro sebagai sosok yang dipuja oleh masyarakat Kediri Jawa Timur.
“Ronggo Lodro merupakan pengejawantahan sifat berani, setia kawan, serta pantang menyerah yang menginspirasi Pemuda Seloganthi Tegalgunung untuk berpartisipasi dalam mewujudkan Nusantara Baru, Indonesia Maju.  Merdekaaaaaaa !!!,” ucap Arif Sulistiawan mewakili Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung.
Terima kasih warga Blora, yang sangat antusias menonton kontingen Pemuda Seloganthi Kelurahan Tegalgunung, dalam karnaval tahun ini, imbuh Arif Sulistiawan.
Daya Ungkit Ekonomi 
“Tidak sekedar jalan – jalan dari start ke finis, tetapi kita tampilkan di sepanjang perjalanan karnaval, dengan memeragakan  perkelahian yang terjadi di alas Wengker tersebut,” ungkap Arif Sulistiawan.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dan Sosial Blora, Kurnia Adi menyampaikan apresiasi atas digelarnya Karnaval Seni dan Budaya Blora, di samping sebagai upaya untuk mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia, juga bisa  berdampak untuk membangkitkan ekonomi bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Makna perayaan HUT RI yang ke-79 ini, menurut Kurnia Adi, tidak hanya berkesan hura – hura saja, akan tetapi memiliki daya ungkit ekonomi bagi masyarakat, terutama para pelaku UMKM
“Kalau kita lihat, penampilan seni tari dan fasilitas penunjangnya memakai jasa koreografi seniman tari, penjahit kostum dan termasuk penarinya jelas itu menggunakan jasa penari tradisional profesional, belum lagi replika – replika kendaraan hiasnya, jadi jelas ada biaya ekonomi kreatif yang berputar di Blora,” ujar Kurnia Adi  melalui pesan WhatsApp.
Selain di sektor ekonomi kreatif, lanjut Kurnia Adi, sektor perdagangan kuliner kaki lima dan mainan anak – anak, jasa parkir pun meraup untung yang dikelola secara dadakan oleh warga Kelurahan Mlangsen, Jetis, Tempelan,  Kedungjenar, dan Kauman, untuk menjaga kendaraan yang dititipkan oleh para pengunjung yang datang dari segala penjuru wilayah  Kabupaten Blora.
“Jadi berkah kemerdekaan ini pun terasa kepada seluruh rakyat, sehingga harus terus dipertahankan, bahkan sudah dikembangkan di Desa – Desa, yang mampu menggelar karnaval di wilayahnya, dengan kemeriahan yang tidak kalah, ini adalah salah satu potensi wisata budaya terbaik untuk Blora,” imbuh Kurnia Adi.
Pada kesempatan itu, Bupati Blora, H. Arief Rohman menyampaikan bahwa karnaval tingkat Kabupaten Blora ini, diikuti oleh Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD, Instansi Vertikal dan untuk Umum, lebih dari 60 kontingen tampil, berjalan menyusuri rute yang ditentukan.
“Karnaval dimulai sejak pukul 09.00 WIB, ini adalah agenda rutin untuk merayakan Kemerdekaan Negara kita yang ke-79 tahun, sebagai generasi penerus kita harus mengisi kemerdekaan ini, dengan merayakannya semeriah mungkin,” ujar Bupati Blora  kepada awak media.
Kudnadi Saputro