JEPARA (SUARABARU.ID) – Bertempat di Mushola Ndalem Kyai Fathullah Tahunan, PAC GP Ansor Tahunan menggelar Dauroh Aswaja, Selasa (20/8-2024). Acara ini merupakan program rutinan bidang Rijalul Ansor yang diselenggarakan selapanan tiap Rabu Kliwon.
Nampak pada malam itu mushola yang terletak di dukuh Bendansari RT 4 RW 2 Desa Tahunan dipenuhi 67 anggota Ansor-Banser. Meliputi pembina PAC GP Ansor Tahunan, pengurus PAC GP Ansor Tahunan, dan seluruh kader GP Ansor se Kecamatan Tahunan.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, Mars Ansor dan Banser. Setelahnya, tahlil dan doa dipimpin oleh Kyai Fathullah selaku tuan rumah dilanjutkan sambutan pertama disampaikan oleh Ketua PAC GP Ansor Tahunan, Ircham Andy Yahya.
Abdy menyampaikan, rutinan ini adalah kegiatan Rijalul Ansor perdana di periode kepengurusan baru PAC GP Ansor tahun 2024-2027. Harapannya tentu program ini bisa berjalan terus dan bisa dilaksanakan di seluruh ranting se kecamatan Tahunan.
Kalau pada periode sebelumnya Desa Senenan belum bisa melaksanakan, maka Dauroh Aswaja selanjutnya di Bulan September ke depan akan dilaksanakan di Desa Senenan.
Berkenaan dengan situasi menjelang Pilkada Serentak, 27 November 2024, Andy Yahya menghimbau agar seluruh kader Ansor turut berperan aktif menyukseskannya. “Seluruh kader Ansor mau memilih kontestan atau menjadi timses partai manapun silakan, tapi jangan sekali-kali membawa nama organisasi.” Di mana kader Ansor harus menjaga nama baik dan marwah organisasi di tempat netral. Artinya, sebagai warga negara secara pribadi dipersilakan memilih siapapun tapi tidak boleh mengambil keuntungan dengan mengatasnamakan organisasi GP Ansor.
Apalagi situasi menjelang Pilkada ini atmosfernya lebih panas dari Pemilu, karena calon Bupati/Gubernur lebih sedikit dibandingkan dengan pemilihan DPRD/DPR yang banyak. Maka, jangan sampai antara kader yang berbeda pilihan, justru timbul gesekan dan pertikaian. Kader Ansor hendaknya bisa tampil di masyarakat dengan membawa pesan positif agar Pilkada bisa berjalan aman dan damai tidak ada kegaduhan.
Selanjutnya, sambutan disampaikan pembina PAC GP Ansor Tahunan, Nurul Muttaqin, ditegaskan bahwa kader Ansor, mau tidak mau, siap tidak siap, kedepannya harus siap menggantikan posisi di kepengurusan NU. “Karena kitalah yang sudah digembleng melewati tahapan kaderisasi sejak awal.” Pungkas Nurul. Jangan sampai selepas usia lewat dari GP Ansor malah tidak mau ke NU, sedangkan kepengurusan NU justru diisi oleh orang lain yang tidak melewati proses kaderisasi. Ketimbang menunjuk alumnus pesantren yang tiba-tiba langsung jadi pengurus NU, idealnya para kader yang sudah berproses dulu di Ansor lah yang menduduki kepengurusan struktural di NU.
Berkenaan dengan tahun politik, Nurul yang kini menjabat sebagai manajer CV. Bangkit Lestari Jaya Jepara yang memproduksi Air Mineral Bermerk BLJ, mendorong kader Ansor sebagai pihak yang menyejukkan. Karena situasi panas Pilkada, hendaklah kader Ansor yang bisa meredam gejolak perbedaan pilihan kandidat di tengah masyarakat. Marwah organisasi harus ditegakkan bahwa GP Ansor ataupun NU tidak terlibat politik praktis. Seumpama ada kiai yang condong pilihannya pada salah satu kontestan itu anggaplah ijtihad pribadinya, di luar dari jabatan strukturalnya di NU.
Seterusnya acara dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Basyairul Khairat yang dipandu oleh Sahabat Nur Kosim. Kemudian dilanjutkan acara inti ngaji Kitab Al-Muqtathofat yang diisi oleh Sahabat Moh. Rokhis. Pengajian malam itu sampai pada bab ketiga jenis dzikir yang menjadi amaliah Aswaja an-Nahdliyah. Dzikir ini menunjukkan posisi manusia sebagai hamba yang mengingat Tuhannya. Sebagai adab dan akhlak tentulah harus mengingat nama Allah sebagai wujud rasa syukur maupun taubat dalam setiap keadaan sebagaimana dianjurkan Rasulullah.
Dalil-dalil al-Quran tentang zikir ini termaktub di antaranya pada QS. Al-Ankabut : 45, QS. Al-Baqarah : 152, dan QS. As-Shaffat 143,. Dikisahkan, Nabi Yunus AS terjebak di dalam tubuh ikan paus selama 40 hari. Setelah 40 hari lamanya berzikir dan berdoa kepada Allah SWT, tobat Nabi Yunus AS pun diterima oleh Allah SWT. Allah sendiri mengajak hambanya berzikir dengan firman-Nya, “Ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat juga kepada kalian.” Ini tentu menunjukkan kewajiban dan keutamaan umat Islam untuk berzikir sebagai wujud keimanan. Di antara zikir yang kita amalkan sebagaimana sabda Rasulullah, “Ada dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan, dan dicintai Allah yang Maha Rahman, yaitu Subhaanallahul ‘azhiim dan Subhanallah wabihamdihi.” (HR. Bukhari).
Hadepe -Bagus Irawan, sekretaris bidang Media & Iptek PAC GP Ansor Tahunan.