Jajan pasar ikut disertakan saat warga RT 1/RW 4 Lingkungan Cubluk, Kelurahan Giritirto, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, menggelar gerak jalan sehat massal Tujuhbelasan.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jajan pasar, dalam Buku Bauwarna Adat Tata Cara Jawa (Drs R Harmanto Bratasiswara, Yayasan Surya Sumirat Jakarta 2000), disebutkan sebagai seperangkat sesaji terdiri atas beragam penganan yang dibeli dari pasar. Selalu disertakan sebagai pelengkap dalam upacara kenduri adat Kejawen, seperti tingkeban, tedhak siten, khitanan, manton dan lain-lain.

Budayawan Jawa peraih anugerah Bintang Budaya Kanjeng Raden Arya (KRA) Drs Pranoto Adiningrat MM yang juga Abdi Dalem Keraton Surakarta, menyatakan, sesaji jajan pasar menjadi pelengkap kenduri selamatan. ”Ini menjadi bagian kearifan lokal budaya Nusantara,” ujarnya. Dengan harapan, agar hajatan yang digelar dapat dukungan batiniah secara bulat dari berbagai pihak (orang banyak), bersatu dalam keakraban, menyatu dalam persahabatan, saling membantu guyub rukun bergotong royong. Juga sebagai sesaji untuk mendorong terkabulnya doa yang dipanjatkan, yakni berkah rahayu dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Terlepas dari pemahaman tersebut, warga masyarakat Lingkungan Cubluk RT 1/RW 4, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Minggu (11/8/24), menyertakan jajan pasar saat menggelar event gerak jalan sehat massal tujuhbelasan. Warga secara sukarela membawa beragam makanan jajan pasar ke titik kumpul tempat start dan finish gerak jalan sehat massal.

Ada yang membawa bubur ayam khas Jakarta, bubur kacang ijo, nasi bungkus, aneka macam kue, gorengan, kacang dan pisang serta ubi rebus, bakmi pentil, dan lain-lain. Yang kemudian dimakan bersama ketika peserta gerak jalan sehat massal memasuki finish. Ini menjadi momentum pesta rakyat dengan menu aneka makanan tradisional.

Gerak jalan sehat massal ini, digelar untuk menyambut peringatan HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, dengan tema Nusantara Baru Indonesia Maju. Keberangkatannya, dilepas dengan kibasan bendera start oleh Ketua RT 1/RW 4 Cubluk, Suwarto, dengan aba-aba komando pemberangkatan oleh Ketua RW 4 Slamet Raharjo.

Busana Adat

Dalam gerak jalan sehat massal ini, panitia menyediakan aneka hadiah yang dibagikan dengan cara mengundi kupon peserta. Hadiahnya, berupa aneka macam perabotan dapur dan peralatan elektronik serta bermacam hadiah menarik lainnya.

Event gerak jalan massal, Minggu (11/8/24), juga digelar oleh masyarakat Lingkungan Salak RT 3/RW 4, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. ”Kepada peserta dibagikan puluhan doorprize,” ujar Ketua RT 3/RW 4 Salak, Sriyanto Kembo.

Sebelumnya, gerak jalan sehat massal juga digelar oleh masyarakat Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Peserta diwajibkan mengenakan busana adat. Ada yang berdandan layaknya orang Dayak, berpakaian seperti orang Papua dan sebagian lainnya memakai Busana Kejawen. Peserta diberikan kesempatan mendemonstrasikan gerak aksinya, di bawah lengkung gapura balon merah putih. Layaknya peragawan/wati yang tengah melakukan fashion show berlenggang lenggok di catwalk.

Momentum gerak jalan sehat massal dengan berbagai kemasan menarik, dipilih masyarakat untuk memeriahkan Dirgahayu Kemerdekaan RI Tahun 2024. Ini mereka lakukan, karena Wonogiri tahun ini tidak menggelar karnaval tujuhbelasan.

Kabag Prokopim Pemkab Wonogiri, Mursid Suroto, menyatakan, peringatan Kemerdekaan RI Tahun 2024 di Wonogiri tidak mengagendakan karnaval. Tahun-tahun sebelumnya, karnaval dilombakan secara tahunan di 25 kecamatan se Kabupaten Wonogiri.(Bambang Pur)