KOTA MUNGKID ( SUARABARU. ID):Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Tidar Magelang di Desa Bawang, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang meningkatkan kreatifitas bagi anak-anak setempat. Yakni mengenalkan teknik membatik ecoprint
“Program ini sebagai bentuk edukasi kepedulian lingkungan. Selain itu, sebagai upaya dalam meningkatkan kreatifitas anak-anak di Desa Bawang,”kata Ryo Firmansyah Ketua Tim KKN Desa Desa Bawang, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang , Minggu ( 4/8/2024).
Ryo Firmansyah mengatakan,dipilihnya pembuatan batik ecoprint, karena memanfaatkan limbah organic berupa dedauan yang ada sebagai bahan utama dalam pembuatan ecoprint. Selain itu, kegiatan tersebut sebagai salah satu solusi alternatif pengolahan limbah daun yang sering menjadi permasalahan.
“”Program kerja ini sebagai bentuk edukasi kepedulian lingkungan. Sekaligus, upaya dalam meningkatkan kreatifitas anak-anak di Desa Bawang, khususnya di Dusun Kenteng,”katanya.
Ia berharap, kegiatan tersebut dapat digunakan untuk berwirausaha dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, masyarakat setempat bisa berinovasi dengan membuat usaha totebag ( tas jinjing kecil) dan dompet yang terbuat dari kain ecoprint.
“”Harapannya , anak-anak di Dusun Kenteng ini, bisa mengasah kreatifitasnya melalui ecoprint. Selain itu, kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk berwirausaha, dan anak anak peduli dengan lingkungan sekitarnya,”ujarnya.
Kepala Dusun Kenteng, Makrufin mengapresiasi program- program yang dilaksanakan mahasiswa KKN Untidar Magelang di Dusun Kenteng. Menurutnya, program-program yang digalakkan sangat bermanfaat dan menghilangkan keresahan para orang tua anak-anak . Sebelum adanya program kerja dari mahasiswa KKN, anak-anak cenderung suka bermain ke tempat yang jauh, sehingga minim pengawasan.
“Saya turut senang dengan adanya kegiatan KKN ini, karena biasanya anak-anak bermain di sungai yang jauh. Dengan adanya serangkaian kegiatan dari para mahasiswa KKN dari Untidar Magelang ini, para orangtua bisa memantau kegiatan putra -putrinya,” pungkasnya. W.Cahyono