JEPARA (SUARABARU.ID)- Generasi muda memiliki peran yang sangat penting untuk mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila sebagai bekal dalam proses pembangunan nasional.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat secara daring pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika) yang diselenggarakan di Michell Resto and Bakery Jepara, Jawa Tengah, Kamis (1/8/2024).
Hadir pada acara tersebut, H.Pratikno ( Ketua DPD Nasdem Jepara), Farah Elfirajun A.G ( Ketua Garnita Malahayati Jepara), Padmono Wisnugroho S.H ( Ketua Fraksi Nasdem DPRD Jepara ), dan para peserta dari komunitas pemuda di Jepara.
“Dengan bekal idealisme dan kreativitas yang dimiliki, generasi muda harus mampu melestarikan dan mengamalkan nilai kebangsaan warisan para pendiri bangsa ini,” ujar perempuan yang akrab disapa Rerie.
Masih menurut Rerie, dalam menerapkan nilai-nilai kebangsaan pada keseharian membutuhkan proses transformasi yang terus menerus agar nilai-nilai tersebut mampu memperkokoh persatuan setiap anak bangsa di alam kemerdekaan saat ini.
Berbekal dengan idealisme yang kuat dari kalangan muda, sosok yang juga pendiri Yayasan Dharma Bakti Lestari ini berpendapat, peran pemuda sangat penting dalam menumbuhkan nasionalisme di masyarakat luas.
“Generasi muda juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan keberagamaan yang kita miliki. Seperti di masa lalu ketika para pemuda menggaungkan Sumpah Pemuda dan berjuang untuk merebut kemerdekaan”, ujar Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini.
Sejatinya, tegas Rerie, sejak zaman dahulu kesadaran akan keberagaman telah ada di kalangan muda, karena itu dikenal semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Modal dasar kesadaran akan keberagaman itu, sangat penting dalam menyikapi berbagai perubahan di era globalisasi saat ini”, terang pengagum tokoh Ratu Kalinyamat ini.
Sehingga, penguatan pemahaman dan pelaksanaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia/NKRI) harus konsisten dilakukan”, pungkas Rerie.
ua/syam