Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo (kiri), menyalami perwakilan Anggota PKS yang sebelumnya menerima penyematan pin dan buku saku dalam apel besar di SMK Negeri 2 Wonogiri.(Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, Rabu (24/7/24), memimpin apel besar Patroli Keamanan Sekolah (PKS) dan launching program Jateng zero bullying. Apel besar ini, digelar di SMK Negeri 2 Wonogiri.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengabarkan, apel besar PKS dan peluncuran program Jateng zero bullying ini, mengambil tema “Mari Bergerak Ciptakan Lingkungan Yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan Bagi Pelajar.” Apel diikuti sekitar 300 siswa perwakilan dari SMA dan SMK di Kabupaten Wonogiri. Mereka didampingi para guru dari masing-masing sekolahnya. Juga hadir para Kepala SMA dan Kepala SMK se Kabupaten Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo, dalam amanatnya, menyatakan, kasus kekerasan atau kejahatan yang menimpa anak, baik dalam kapasitasnya sebagai korban atau pelaku, jumlahnya cukup tinggi. Kita harapkan, tandas Kapolres, melalui perwakilan siswa ini bisa menjadi pioner untuk melakukan pencegahan terhadap aksi kekerasan antarsiswa. Yakni tindak kekerasan seperti bullying dan lain sebagainya.

Kapolres berharap, anggota PKS mampu menjadi kader di masing-masing sekolahnya, untuk membantu pencegahan aksi perundungan atau bullying. Juga mencegah aksi tawuran antarpelajar, tindak kekerasan maupun kejahatan lainnya. ”Tidak hanya menjadi contoh di sekolah, tapi juga di lingkungan masyarakat,” tandas Kapolres.

Sebagai pemimpin apel, Kapolres berkenan menyematkan pin dan memberikan buku saku. Yakni buku yang berisi tentang jenis-jenis bullying, berikut cara mengatasi dan menanganinya. Lengkap dengan upaya preemtif dan preventif-nya, serta penegakan hukumnya.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyampaian ikrar anggota PKS oleh semua peserta apel. Apel besar PKS dan launching Jateng zero bullying ini, diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pelajar untuk tertib dan patuh hukum serta menjadikan pelajar sebagai duta zero bullying. Mereka juga diminta dapat menjadi pelajar yang tertib dalam berlalu lintas, dan memiliki budi pekerti yang luhur.(Bambang Pur)