Foto brrsama usai acara Madrasah Aisyiah Part 2, Minggu 22 Juli 2024. Foto: Berliana

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kudus (PC IMM KUDUS) Bidang IMMawati, menyelenggarakan acara Madrasah Aisyah part 2 bertajuk “Analisis Sosial Perspektif Gender”. Acara tersebut di selenggarakan di Halaman Gedung Crystal Building Universitas Muhammadiyah Kudus. Minggu, 21 Juli 2024.

Diskusi ini menghadirkan IMMawan Agus Jayanto, selaku Sekretaris Bidang Kader PC IMM KUDUS, sebagai pemantik diskusi.

Dengan konsep duduk melingkar, diskusi ini dilatarbelakangi maraknya kasus pelecehan dan posisi IMMawati dalam formatur pengurus pusat IMM yang terkait dengan permasalahan kesetaraan gender.

IMMawan Agus Jayanto mengawali diskusi dengan memberikan contoh berita dan bagaimana mengkajinya dari berbagai sudut pandang. Ia menekankan pentingnya analisis sosial sebagai metodologi penelitian untuk mengatasi permasalahan kesetaraan gender, karena dapat memberikan gambaran lengkap situasi sosial secara objektif.

Diskusi Madrasah Aisyah Part 2 PC IMM Kudus, Minggu 21 Juli 2024, bertempat di halaman Crystal Building UMKU, Foto : Agus Jayanto

Agus Jayanto menyampaikan beberapa permasalahan kesetaraan gender yang dibahas dalam diskusi ini antara lain subordinasi, stereotip, marginalitas, beban ganda, dan kekerasan.

Berliana Febrianti, salah satu peserta diskusi berpendapat ” Kesetaraan gender itu mengerucut pada permasalahan yang dialami oleh perempuan. Terkadang, perempuan sendiri yang menjunjung tinggi dimana mereka menginginkan kesetaraan, namun ketika perempuan diberikan ruang gerak , perempuan itu sendiri yang menolak, karena beberapa dari mereka masih terjebak pada situasi sebelum ketimpangan sosial menjadi perhatian khusus” ujarnya.

Diskusi yang dihadiri berbagai Komisariat IMM Kudus, menggarisbawahi bahwa kenyamanan dan keamanan perempuan masih belum terjamin sepenuhnya.

Agus Jayanto menyampaikan bahwa “Posisi perempuan sampai hari ini masih tidak aman dan tidak nyaman, saya disini mengajak kalian untuk lebih berani dan leluasa terhadap hak-hak kalian” ujar pria yang sering di sapa Ajay.

Permasalahan ini telah menjadi fokus utama sejak penyelenggaraan Madrasah Aisyah PC IMM Kudus sejak pertama kali,yang juga mengangkat isu krusial terkait posisi perempuan ditengah masyarakat. Kali ini ,para pembicara kembali memaparkan problematika yang dihadapi perempuan dan solusi melalui edukasi.

Pemantik diskusi menekankan pentingnya meningkatkan kepedulian perempuan terhadap posisi mereka saat ini. Edukasi menjadi kunci utama untuk mendorong perempuan agar lebih kritis dan berani menyuarakan hak-hak mereka.

Harapannya, dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian, semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan, dapat bekerja sama untuk menciptakan program yang setara dan adil. Kesetaraan gender bukan hanya bermanfaat bagi perempuan, tetapi juga untuk kemajuan bangsa secara keseluruhan.

Terlepas dari hal ini, pemantik IMM Kudus hadir dengan semangat baru untuk membangkitkan kembali gairah diskusi duduk melingkar terhadap seluruh komisariat di IMM Kudus. Kali ini, mereka memilih format duduk melingkar, cara ini bertujuan untuk membuka ruang bagi setiap individu untuk bebas menyuarakan pendapatnya dan memastikan fokus pada pembahasan yang sedang dikaji.

Menutup diskusi, IMMawan Agus Jayanto mendorong para peserta, khususnya perempuan, untuk lebih berani dan leluasa dalam memanfaatkan ruang gerak yang tersedia. Ia juga mengajak para peserta untuk terus belajar dan berdiskusi untuk mencari solusi terhadap permasalahan kesetaraan gender.

Hadepe – Berliana Febrianti