Mahasiswa KKN angkatan ke-38 Unpand ketika menyerahkan bantuan kursi roda di Kelurahan Kandri Gunungpati Semarang. Foto : SB/dok Humas KKN

SEMARANG(SUARABARU.ID)-Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-38 Universitas Pandanaran (Unpand) Semarang menggelar acara “Bincang Bisnis” di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Minggu 21 Juli 2024.

Salah satu pembicara dalam acara tersebut adalah peserta KKN, yakni Dwi Sukatman yang juga sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Wonosobo dan seorang pengusaha digital printing dan pemilik Home Stay Djawa Dwipa itu.

Dwi Sukatman mengatakan bincang bisnis digelar dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan inspirasi dunia usaha pada warga setempat. Karena saat ini, belum semua orang melirik dunia usaha. Rata-rata lulusan perguruan tinggi memilih cari kerja daripada membuka usaha.

“Mulai berbisnis itu ada ada cara dan strateginya agar jadi pengusaha yang sukses. Kami menyampaikan materi mengenai pentingnya mindset shifting atau perubahan pola pikir. Otak itu perlu “dibedah” agar ada keberanian untuk memulai merintis usaha,” cetusnya.

Dwi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum BPC HIPMI Wonosobo itu, menekankan bahwa untuk menjadi pengusaha yang sukses, hal yang paling mendasar adalah memperbaiki mindset atau pola pikir terlebih dahulu.

“Jadi pengusaha yang terpenting adalah mindset atau pola pikirnya dibenahi dulu. Ketika sudah ada perubahan pola pikir nanti energi positifnya akan mengarah ke dunia usaha,” ujar Dwi Sukatman di hadapan para peserta yang cukup antusias itu.

Semangat Berusaha

Dwi Sukatman, salah satu peserta KKN angkatan ke-38 Unpand Semarang. Foto : SB/dok Pribadi

Acara bincang usaha tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pemuda, pelajar dan mahasiswa, generasi milenial, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha kecil dan menengah di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

“Melalui kegiatan tersebut, kami berharap dapat memicu dan memacu semangat warga setempat dalam mengembangkan usaha. Jika wawasan bisnis telah terbuka mereka pasti lebih semangat dalam mengembangkan usahanya,” tegas mahasiswa Prodi Kewirausahaan FE Undpand Semarang itu.

Menurut Dwi, para peserta terlihat sangat tertarik dan banyak yang memberikan pertanyaan dan berbagi pengalaman dalam menjalankan usaha. Sebagaian peserta merupakan pelaku usaha kecil dan menengah, namun karena keterbatasan berbagai hal, usahanya jalan di tempat.

“Pada diskusi yang berlangsung interaktif tersebut, kami sangat berharap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal di Kelurahan Kandri. Setidaknya para pelaku usaha bertambah wawasan dan semangat untuk memajukan usaha mereka,” ujar dia.

Sekretaris LPM yang juga Humas Program KKN Unpand Deny Indra Gunawan menambahkan kegiatan tersebut merupakan bagian dari aksi nyata program KKN Unpand yang bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pemberdayaan ekonomi.

“Melalui acara seperti ini, mahasiswa KKN dapat memberikan dampak positif dan membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi usaha mereka. Selepas kegiatan KKN para pelaku usaha setempat bisa terus sukses mengola usahanya,” tegas dia.

Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penyerahan kursi roda dari peserta KKN Unpand ke-38 kepada Kelurahan Kandri. Diharapkan kursi roda bisa bermanfaat bagi warga setempat yang membutuhkan.

Muharno Zarka