*Penulis, Nurkholis, SE MIKom Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmi Komunikasi Unissula
Demokrasi deliberatif merupakan konsep yang menekankan pentingnya diskusi dan
pertukaran ide yang rasional dalam proses pengambilan keputusan. Namun,
membangun opini publik dalam kerangka demokrasi ini tidaklah mudah, terutama di
tengah tantangan yang semakin kompleks. Berikut ini adalah beberapa langkah
penting dalam membentuk opini publik yang efektif di era demokrasi deliberatif.
Langkah pertama dalam membentuk opini publik adalah memiliki pemahaman yang
mendalam tentang isu yang akan dibahas. Hal ini mencakup pengetahuan tentang
latar belakang, dampak, serta berbagai perspektif yang ada. Pemahaman ini
memungkinkan seseorang untuk mengajukan argumen yang kuat dan berbasis data,
yang penting dalam diskusi deliberatif.
Kedua menyadari bahwa media sosial adalah alat yang sangat kuat untuk
membentuk opini publik. Dengan memahami dinamika platform ini, seseorang dapat
menyebarkan informasi yang relevan dan mempengaruhi opini publik. Konten yang
menarik, informatif, dan mudah dibagikan adalah kunci untuk mencapai audiens
yang lebih luas.
Ketiga, memahami bahwa dalam demokrasi deliberatif, diskusi yang rasional adalah
inti dari proses pembentukan opini publik. Penting untuk mendorong dialog yang
berbasis pada argumen logis dan bukti nyata, daripada emosi atau sentimen yang
tidak berdasar. Moderasi diskusi agar tetap fokus pada substansi isu adalah
tantangan tersendiri, tetapi sangat penting untuk menjaga kualitas deliberasi.
Keempat, menyadari tokoh masyarakat, pemimpin opini, dan ahli dalam bidang
tertentu memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Dengan melibatkan
mereka dalam diskusi dan mendapatkan dukungan mereka, pesan yang ingin
disampaikan dapat memperoleh legitimasi lebih besar dan mencapai audiens yang
lebih luas.
Kelima, memfasilitasi partisipasi publik. Salah satu aspek penting dari demokrasi
deliberatif adalah partisipasi publik yang inklusif. Menciptakan ruang-ruang diskusi
yang terbuka dan aksesibel bagi berbagai kalangan masyarakat adalah langkah
penting. Partisipasi ini tidak hanya terbatas pada forum-forum formal, tetapi juga
dapat dilakukan melalui kampanye digital, petisi online, atau diskusi komunitas.
Keenam, menyusun narasi yang kuat. Narasi yang kuat dan kohesif dapat menjadi
alat yang efektif dalam membentuk opini publik. Narasi ini harus mampu
menyampaikan kompleksitas isu dengan cara yang dapat dipahami oleh masyarakat
luas. Menggunakan storytelling atau kisah nyata yang relevan dapat membuat isu
yang kompleks menjadi lebih mudah dicerna dan menarik perhatian publik.
Ketujuh, mengatasi misinformasi. Tantangan besar dalam demokrasi deliberatif
adalah keberadaan misinformasi dan disinformasi yang dapat menyesatkan opini
publik. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa kebenaran informasi
sebelum disebarkan, serta mendidik masyarakat untuk kritis terhadap informasi yang
mereka terima.
Kedelapan, membangun aliansi dengan organisasi sipil. Kerjasama dengan
organisasi sipil, LSM, atau komunitas lainnya dapat memperkuat upaya dalam
membentuk opini publik. Aliansi ini dapat membantu dalam mobilisasi massa,
penyebaran informasi, serta memberikan dukungan logistik dan finansial untuk
kampanye yang lebih luas.
Kesembilan, memantau dan menyesuaikan strategi. Membentuk opini publik adalah
proses dinamis yang memerlukan pemantauan terus-menerus. Menggunakan
analisis data untuk memahami respons publik dan menyesuaikan strategi sesuai
dengan perkembangan situasi adalah langkah yang krusial.
Kesepuluh, pendidikan publik berkelanjutan. Agar opini publik yang terbentuk dapat
berkontribusi positif terhadap demokrasi deliberatif, penting untuk terus melakukan
pendidikan publik. Masyarakat yang terinformasi dengan baik cenderung lebih kritis
dan mampu berpartisipasi dalam diskusi deliberatif dengan lebih efektif.
Kesimpulannya, membentuk opini publik di tengah tantangan demokrasi deliberatif
memerlukan pendekatan yang komprehensif dan strategis. Dengan memahami isu,
menggerakkan diskusi rasional, dan menggunakan berbagai alat dan metode yang
tersedia, opini publik yang kuat dan mendukung prinsip-prinsip demokrasi deliberatif
dapat dibangun. Ini tidak hanya akan memperkuat proses pengambilan keputusan,
tetapi juga memperkaya kualitas demokrasi itu sendiri.