Pembinaan Jupel Benda Cagar Budaya di Kudus. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus menggelar pembinaan terhadap juru pelihara Cagar Budaya di Kudus. Setidaknya, ada 47 Juru Pelihara (Jupel) dari berbagai objek cagar budaya dan objek diduga cagar budaya (ODCB) yang mengikuti kegiatan yang digelar selama tiga hari mulai Rabu – Jumat (3-5/7/2024).

Ada dua narasumber berkompetenn yang memberikan materi dan praktik pembinaan terhadap puluhan jupel di Kudus tersebut. Ada Septiani Emdrawati dan Asri Kurnia Kartina yang keduanya merupakan Konsevator di Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X (DIY-Jateng).

Kepala Disbudpar Kudus Mutrikah mengatakan, pembinaan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan dan praktek langsung. Tujuannya, agar para juru pelihara memiliki kemampuan dalam merawat dan memelihara objek cagar budaya ataupun objek diduga cagar budaya agar tetap lestari.

Hal ini selaras dengan amanah Undang- Undang UU Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Pemerintah Kabupaten mempunyai tugas untuk melakukan Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya.

“Ini supaya para juru pelihara memiliki mutu dan kapasitas tambahan dalam melestarikan cagar budaya agar tidak rusak dan tetap dilestarikan. Sehingga mereka kami bekali pengetahuan dari ahlinya dan kami siapkan sarpras dan alat untuk praktik step by steo proses pemeliharaan yang tepat,” katanya usai membuka kegiatan pembinaan jupel, Rabu, (3/7/2024).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, pembinaan yang dilakukan dengan metode bimbingan dan pelatihan teknis ini dua hari pertama dilakukan di Taman Krida dengan materi dan praktik konservasi objek berbahan kayu, batu, batu bata, hingga logam. Kemudian di hari terakhir akan ada praktik outing class di rumah adat (Museum Kretek) hingga di Langgar Bubrah.

“Harapan kami pengetahuan dan skil para juru pelihara bisa bertambah, dan objek cagar budaya ataupun objek diduga cagar budaya bisa terus dilestarikan. Ketika dirawat dengan baik pastinyab bisa dijadikan magnet wisata yang bisa membuat masyarakat dari luar daerah tertarik untuk datang ke Kudus,” jelasnya.

Ali Bustomi