Rektor USM Dr Supari (kanan), menyerahkan potongan tumpeng pada Prof Kesi pada Malam Tasyakuran Dies Natalis Ke-37, di Gedung Menara USM, Senin (24/6/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dulu kelakar soal akronim USM adalah Universitas Sebelah Masjid, atau Universitas Siang Malam. Namun seiring dengan peningkatan infrastruktur, penguatan SDM, dan peralihan sistem dari konvensional ke digital, sekarang USM layak diplesetkan menjadi Universitas Semakin Megah.

Hal itu seperti yang diungkapkan anggota Pembina Yayasan Alumni Universitas Diponegoro (Undip), Ir Soeharsojo IPU, saat memberikan kilas balik Universitas Semarang (USM), dalam Malam Tasyakuran Dies Natalis Ke-37, di Lantai 10 Gedung Menara USM, Senin (24/6/2024).

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Sudharto P Hadi MES PhD, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, Pengawas Yayasan Alumni Undip, Ikatan Ibu-Ibu USM, dan Ketua Senat Prof Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog.

BACA JUGA: Kekompakan dan Persatuan Jadi Modal Terwujudnya Pencapaian USM

Selain itu ada juga Rektor USM Dr Supari ST MT, Wakil Rektor II USM Dr Titin Winarti SKom MM, Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Sekretaris Universitas Dr Abdul Karim SE MSi Ak CA, para guru besar, dekan, direktur, kaprodi, dosen, dan sejumlah karyawan USM.

Menurut Soeharsojo, perjalanan USM dalam menjadi universitas memang cukup panjang. Dimana gagasan pembentukan universitas sempat ditangguhkan, karena adanya moratorium pendirian universitas.

Hal itu membuat USM didirikan dengan nama Politeknik Semarang, pada 1987. Tepat pada 23 November 1993 silam, surat keputusan perubahan Politeknik Semarang menjadi Universitas Semarang terbit, usai pemerintah mencabut kebijakan moratorium.

BACA JUGA: Ulang Tahun Dewa, Kelenteng Tek Hay Kiong Kota Tegal Adakan Kirab Gotong Toa Pe Kong

”Dulu Pernah terpaksa pindah-pindah gedung dan kampus. Namun para pendiri Politeknik maupun USM, tidak mudah patah arang untuk bisa merealisasikan pendidikan tinggi yang murah tapi bukan murahan. Semboyan ini masih dipertahankan para generasi penerus, baik di Yayasan Alumni Undip maupun pengelola USM sekarang,” ungkapnya.

Dia menambahkan, sejak awal berdiri hingga saat ini, USM telah menunjukkan peningkatan dan perkembangannya. Mulai dari jumlah fakultas, program studi, berbagai pusat studi, hingga percepatan pembangunan di segala lini, baik secara fisik maupun akademik, serta fasilitas yang kian bertambah.

Dia meminta kepada generasi penerus USM untuk bersyukur, meningkatkan kekompakan, kinerja, tekad, serta merenungkan kekurangan yang harus diperbaiki, dan kelebihan yang harus ditingkatkan.

”Saya berharap, ke depan seluruh prodi yang ada di USM ini, akan mengikuti Prodi Hukum yang sudah menjadi Unggul. Tentu generasi muda jangan sampai tidak memanfaatkan perkembangan yang ada sekarang, dan jangan sampai tidak melanjutkan peningkatan-peningkatan di semua bidang,” pesannya.

Riyan