KLATEN (SUARABARU.ID) – SMP Negeri 3 Tulung pada hari Selasa, 11 Juni 2024 mendiskusikan Gerakan Turun Sekolah Batch#2 bersama Leader GSM Klaten Ariyanto Mohammad Toha. Di ruang tamu, leader GSM Klaten bersama PIC sekolah Wahyu Widayanti, S,Pd, Siswati Retty Wahyuni, S.Pd, Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Sri Widiyanti, S.Pd mendiskusikan persiapan Gerakan Turun Sekolah Batch#2.
“Kami berkunjung ke SMP Negeri 3 Tulung berkaitan dengan persiapan GTS Batch#2 mengingat SMP Negeri 3 Tulung mengajukan 5 kelas GTS dari 3 kelas yang ditentukan GSM Pusat. Sehingga perlu konfirmasi lebih lanjut apakah berkenan mengikuti GTS Batch#2 ini hanya dengan tiga kelas atau tetap lima kelas namun pada Batch berikutnya,”terang Toha sapaan akrabnya.
“Untuk tanggal pelaksanaan sendiri juga tidak dibatasi saat MPLS berlangsung, GTS Batch#2 nanti dapat dilaksanakan sebelum, bersama, ataupun setelah MPLS pada rentang tanggal 10 hingga 31 Juli sesuai kebutuhan sekolah.” imbuhnya.
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Sri Widiyanti, S,Pd mengungkapkan bahwa karena keterbatasan jumlah siswa yang ikut GTS dalam satu kelas hanya sepuluh siswa, tentu kami akan coba diskusikan terlebih dahulu di internal kami lebih lanjut.
“Kami berharap bahwa SMP Negeri 3 Tulung dapat ikut GTS Batch#2 tahun ini dengan riang gembira. Dan kami memahami apa yang menjadi ketentuan dari GSM Pusat akan kami konsultasikan kepada kepala sekolah sebelum tanggal 15 Juni Sabtu mendatang,” jelas Retty.
SMP Negeri 3 Tulung merupakan satu dari dua belas sekolah peserta GTS yang mengusulan empat kelas. Menurut keterangan leader GSM Klaten kepada PIC sekolah bahwa kelas GTS dengan kelas formal SMP itu berbeda. Jika satu kelas formal ada 30 hingga 35 siswa, di kelas GTS hanya ada 10 siswa saja dengan setidaknya tiga orang mahasiswa.
Sehingga, GSM mempersilakan sekolah untuk memformulasikan siapa saja nanti siswa-siswa yang diikutkan di kelas GTS. Gerakan Turun Sekolah yang menerjunkan mahasiswa dari berbagai universitas ini bertujuan untuk memberikan sebuah keberdampakan dengan tema besar “Kembali mendidik manusia” dan sub temanya “kesadaran diri dan pengenalan diri”.
Hadepe – Arsapa