KLATEN (SUARABARU.ID) -SDIT Muhammmadiyah An Najah Jatinom sedang mempersiapkan gelaran Gerakan Turun Sekolah Batch#2 bersama leader GSM Klaten Ariyanto Mohammad Toha. Di ruang kepala sekolah, berbagai persiapan didiskusikan, mulai dari jumlah kelas, jumlah siswa, dan tanggal GTS. Hanifah sebagai PIC sekolah mengungkapkan, fihaknya mengajukan empat kelas sebagai peserta GTS Batch #2 semoga dapat dikabulkan GSM Pusat.”
Toha, sapaan akran leader GSM Klaten menjelaskan kepada PIC sekolah bahwa jumlah siswa dalam satu kelas GTS berbeda dengan satu kelas secara formal. Sehingga keputusannya nanti dikembalikan kepada pihak sekolah.
“Kalau di kelas formal SD bisa 25 hingga 27 siswa, lain halnya dengah GTS yang diisi sepuluh siswa. Untuk itu, sekolah dapat mencari formula yang tepat agar kelas terisi dengan baik,” terang Toha
“Secara umum, Klaten merupakan salah satu dari dua daerah yang peserta GTSnya melebihi ketentuan 20 sekolah per daerah. Sehingga GSM Pusat mencoba untuk mengoptimalkan GTS hanya 20 sekolah di Batch#2 ini dan sisanya di Batch selanjutnya. Namun, jika 18 sekolah lainnya bersedia memenuhi hanya tiga kelas, kami leader GSM Klaten berupaya agar 38 sekolah dapat tercover di GTS Batch#2 ini dengan riang gembira,” ungkap Toha.
“Tidak hanya banyaknya siswa dalam satu kelas, berkaitan dengan formulasi siswa yang diikutkan dalam GTS nanti, diharapkan pesertanya nanti kelas-kelas tinggi antara kelas 5 atau gabungan dari kelas 5 dan 6 mengingat pembelajaran yang akan dibawakan oleh kakak-kakak mahasiswa nanti ialah pembelajaran berbasis sosial emosional learning (SEL) yang tema besarnya “Kembali mendidik manusia” dan sub temanya kesadaran diri dan mengali diri sendiri. Selebihnya tentang tanggal, masih ada waktu untuk mendiskusikan bersama kepala sekolah tentang pelaksanaan GTS ada diantara tanggal 10 hingga 30 Juli” tambah Toha.
“Kami sangat berterima kasih sekali Pak Toha berkenan berdiskusi dengan kami perihal persiapan GTS Batch#2, hasil dari diskusi kita nanti akan segera kami sampaikan kepada kepala sekolah sebelum tanggal 15 Juni Sabtu mendatang. Kami juga berharap agar GTS-GTS berikutnya tetap ada di tahun depan sehingga kami ingin untuk selalu berkolaborasi dan berkontribusi dalam revolusi pendidikan,” terang Hanifah.
Hedepa – Arsapa