General Manager Kebumen Geopark Sigit Asmodiwongso, Selasa 4/6.(Foto:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dua asesor Unesco yaitu Andreas Muller dari Jerman dan seorang lagi asesor dari Cina, akan melakukan kunjungan lapangan ke 23 titik geopark (taman bumi) Kebumen.

General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen Sigit Asmodiwongso kepada media temasuk Suarabaru.id di Sekretariat Jalan Merdeka Selasa (4/6) mengungkapkan, dua asesor tersebut akan datang sekitar tanggal 20-30 Juli 2024. Keduanya akan terjun ke lapangan selama lima hari di Kebumen dan lima hari di Batur yang juga diajukan ke Unesco Global Geopark (UGG).

Menurut Sigit, selama melakukan kunjungan lapangan, dua asesor itu hanya didampingi General Manajer, geolog peneliti utama BRIN Dr Chusni Ansori dan seorang penerjemah dari Jakarta. Kedua asesor juga akan melakukan wawancara langsung ke warga.

“Selama wawancara saya hanya mendampingi dan tidak boleh ikut menambah menjawab, kecuali diminta menjelaskan oleh asesor. Kita telah siapkan 23 titik geocite atau  bentang alam yang memiliki potensi sebagai situs pariwisata,”jelas Sigit.

Kantor BRIN di kawasan Karangsambung menjadi salah satu bukti keunggulan Geopark Kebumen.(Foto:SB/Komper Wardopo)

Sebelumya, Sigit menerangkan kilas balik perjalanan geopark Kebumen. Semula Geopark Kebumen  dinamai Geopark Karangsambung-Karangbolong. Telah ditetapkan sebagai geopark nasional sejak 2018 di Porong. Namun dalam perkembangannya Bupati Kebumen Arif Sugiyanto berinisiatif memperluas jangkaun geopark tersebut.

Sebab jika hanya berpijak pada Geopark Karangsambung dan Karangbolong yang memang merupakan cagar alam geologi di Karangsambung dan bentang alam karts (batu kapur) Karangbolong, lebih dominan pada aspek konservasi.

Padahal muara pengelolaan geopark kepada  kesejahteraan rakyat dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu Bupati Arif Sugiyanto bersama Pemkab terus melakukan penataan ulang pengelolaan manajemen pengelola dan cakupan wilayah Geopark Kebumen demi membangun citra positif daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jika semula Geopark Karangsambung-Karangbolong hanya 12 kecamatan, setelah dilebur menjadi Geopark Kebumen diperluas ke 22 kecamatan. Kini tinggal empat kecamatan yang belum masuk area Geopark Kebumen yaitu Buluspesantren, Ambal, Mirit dan Bonorowo.

“Pemkab mempertimbangkan bahwa 4 kecamatan itu sebagai area perluasan manakala Geopark Kebumen lolos menjadi Unesco Global Geopark, dan 4 tahun lagi ada validasi maka telah ada wilayah tambahan,”imbuh Sigit.

Hasil penilaian lapangan dua asesor tersebut kemudian akan dibawa ke Unesco dan sekitar bulan April 2025 mereka akan mengumumkan hasilnya. Indonesia pada 2024 mengajukan empat geopark ke Unesco Global Geopark, yaitu Meratus, Batur, Belitung dan Kebumen.

Komper Wardopo