Rektor Intiyas menambahkan bahwa saat ini, terdapat 79 Lektor Kepala yang akan segera menyusul menjadi Guru Besar. Dalam masa kepemimpinannya, ia menargetkan akan lahir 20 Guru Besar baru. Dengan pengukuhan tiga Guru Besar ini, maka ditargetkan ada 10 Guru Besar lagi yang akan menyusul.
Mengakhiri sambutannya, Rektor Intiyas mengundang kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, hingga dunia usaha dan industri, untuk bersinergi dengan UKSW.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si., yang hadir mewakili Penjabat Gubernur Jawa Tengah mengucapkan selamat kepada ketiga profesor yang baru dikukuhkan. “Selamat kepada ketiga profesor. Hal ini menunjukkan komitmen UKSW dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdian masyarakat. Saya berharap, Guru Besar dapat menjadi panutan dalam dunia akademik, pelopor dan mentor riset, serta pemimpin untuk mencetak lebih banyak ilmuwan dan generasi muda unggul,” ungkapnya.
Dengan bertambahnya jumlah guru besar, UKSW diharapkan mampu menghadapi transformasi pendidikan, mengembangkan inovasi, dan tetap relevan di era pendidikan yang terus berkembang. “Kampus juga harus menjadi tempat menyemai nasionalisme, mengawal konstitusi, dan membangun idealisme yang konstruktif untuk mempersiapkan SDM yang unggul dan siap terjun di dunia kerja,” pesannya.
Tiga Guru Besar
Dalam momen istimewa ini, ketiga Guru Besar memaparkan disertasi mereka dengan penuh kebanggaan. Prof. Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., memaparkan disertasinya berjudul “Eco-Office: Tumbuhkembangkan Perilaku Kreatif Ramah Lingkungan di Kantor” menyoroti pentingnya perilaku ramah lingkungan dalam lingkungan kerja untuk menciptakan kantor yang berkelanjutan dan efisien.
“Pencapaian sebagai Guru Besar adalah berkat Tuhan yang saya terima dengan dukungan dari banyak orang baik di sekitar saya. Terima kasih kepada keluarga saya, keluarga besar, dan rekan-rekan di UKSW,” tuturnya dengan penuh rasa haru.
Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., memaparkan disertasinya yang berjudul “Model Holistik Pengembangan Sumber Daya Manusia Seutuhnya Berbasiskan Inti Kemanusiaan Menuju SDM Berkelanjutan.” Prof. Lieli Suharti mengusulkan pendekatan holistik dalam pengembangan sumber daya manusia yang tidak hanya berfokus pada aspek profesional, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.