JEPARA (SUARABARU.ID) – Beragam Dolanan Tradisional dilombakan dalam kegiatan Sedekah Bumi Desa Petekeyan. Kegiatan yang digelar di halaman MTs-MA NU Nafa Petekeyan pada hari Minggu 25 Mei 2024 disambut antusias anak-anak dan masyarakat. Dolanan tradisional baik perseorangan maupun kelompok diikuti anak-anak usia SD/ MI dan ibu-ibu perwakilan RT/ RW se-Desa Petekeyan.
Rohman, Petinggi Petekeyan saat membuka Dolanan Fest berharap anak-anak mendapatkan edukasi dari dolanan tradisional yang diwariskan oleh para orang tua. ” Banyak hal positif yang bisa digali dari dolanan tradisional, misalnya tentang strategi, kekompakan tim, keuletan, kecermatan, persahabatan, sportivitas, dan ramah lingkungan,” tuturnya.
Ahmad Munif, Koordinator Dolanan Fest mengapresiasi antusiasme masyarakat, utamanya anak-anak dalam mengikuti permainan tradisional yang mulai langka ini. ” Ada kerinduan dari orang-orang tua yang ingin bernostalgia untuk bermain ebrek, seladur, cungklak, setinan, sprento, dan lainnya. Sementara bagi anak-anak banyak yang ingin ada permainan alternatif di tengah maraknya game online yang mereka hadapi setiap hari.” tegasnya.
Panitia juga berharap melalui Dolanan Fest ini dapat membangkitkan kembali aneka permainan tradisional yang sudah mulai punah, minimal anak-anak mendapatkan literasi beragam permainan warisan leluhur.
Para praktisi pendidikan juga menyambut baik terselenggaranya Dolanan Fest yang digelar Panitia Sedekah Bumi Desa Petekeyan, apalagi di era merdeka belajar, permainan tradisional tersebut dapat menjadi alternatif ruang ekspresi dan aktualisasi untuk lebih mencintai budaya leluhur.
Adapun beragam Dolanan Tradisional yang dilombakan adalah dakon, sprento, bedilan bambu, selador, kotak pos, ndoletak, serampangan, permainan gundu ( setinan), bekelan, ebrek, nasji, jamuran, mobil-mobilan bambu, dan haloman.
Hadepe – Sub Sub