blank
Petugas Pelindo melakukan pemantauan lapangan di dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (22/5/2024). Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai subholding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa di pelabuhan.

Tak hanya itu saja, SPMT juga mengawal denyut nadi logistik operasional pelabuhan non petikemas di Indonesia, salah satunya Branch Tanjung Emas, yang hingga kini menunjukkan kinerja positif dari transformasi pelabuhan.

Branch Manager Tanjung Emas, Hadianto, menerangkan, SPMT terus melakukan proses transformasi dan standarisasi operasional dan komersial di seluruh pelabuhan dengan mengacu pada 6 pilar yakni, Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur & HSSE.

Perwujudannya ditunjukkan oleh Terminal Tanjung Emas melalui implementasi sistem operasi Pelabuhan non petikemas terintegrasi yang disebut PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose) yang secara progresif tampak pada capaian kinerjanya selama kuartal pertama 2024 dibandingkan sebelum melakukan transformasi pada 2023.

“Penerapan Sistem PTOS-M di Terminal Tanjung Emas Semarang sendiri dikelola oleh Pelindo Multi Terminal sudah sejak Desember 2023,” kata Hadianto, Rabu (22/5/2024).

Dirinya menjelaskan, PTOS-M menjadi bagian dari proses transformasi dan standarisasi yang juga berdampak pada peningkatan produktivitas Ton/Ship/Day (T/S/D) serta penurunan port stay dan cargo stay yang signifikan.

Sebagai catatan, Hadianto mengungkapkan, branch Tanjung Emas mencatat pada kuartal I 2024 terjadi peningkatan produktivitas bongkar muat General Cargo dari sebelumnya 2.098,22 T/S/D pada Kuartal I 2023 naik 23,49% menjadi 2.591,10 T/S/D secara year on year (yoy) pada Kuartal I 2024.

Hal yang sama juga tercatat pada produktivitas Curah Kering yang meningkat 24,91% dari 2.480,03 T/S/D menjadi 3.097,77 T/S/D dan peningkatan paling tinggi dicatat oleh bongkar muat Curah Cair yang meningkat 67,06% dari T/S/D 1.363,62 T/S/D menjadi 2.278,06 T/S/D pada periode yang sama.

Selain itu, dari sisi arus tercatat peningkatan throughput internasional sebesar 31,0% pada periode yang sama, dari 221.722 ton pada kuartal I 2023 menjadi 290.467 ton pada kuartal I 2024.

Terminal Penumpang Tanjung Emas juga mencatatkan peningkatan arus penumpang sebesar 43,9%, dari 64.448 penumpang di kuartal I 2023 menjadi 92.752 penumpang di kuartal I 2024.

Hasil transformasi dibuktikan dengan berkurangnya durasi Port Stay kapal di pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang ditunjukkan dengan turunnya angka Port Stay kapal kegiatan Bongkar Muat kemasan.

Turunnya bongkar muat kemasan curah cair hingga mencapai 31,6%, dari rata-rata portstay 47,4 jam pada periode Agustus-November 2023 menjadi rata-rata 33 jam pada periode Desember 2023 – April 2024.

Menurut Hadianto, Pelabuhan Tanjung Emas merupakan area terminal kargo umum, curah, dan penumpang yang berada di kota Semarang, dan memegang peran penting sebagai jalur logistik utama ke Provinsi Jawa Tengah.

“Sekitar 40% energi gas ke Jawa Tengah serta ketersediaan CPO juga disuplai dari Tanjung Emas. Tak hanya itu, Pelabuhan Tanjung Emas juga menjadi pintu gerbang kunjungan kapal pesiar / cruise ke Jawa Tengah,” katanya.

Tercatat, hingga April 2024, SPMT Branch Tanjung Emas melayani kunjungan kapal pesiar sebanyak 13 kapal yang berangkat dari berbagai pelabuhan asal menuju ke Tanjung Emas dengan membawa 10.392 wisatawan mancanegara.

Hery Priyono