blank
Penyerahan bantuan alat water test kit kepada para pengelola Pokmair dan KPSPAM

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara menggelar acara Orientasi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) bagi para pengelola BPSPAMS PAMSIMAS di Kabupaten Jepara. Acara tersebut diselenggarakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Rabu (22/5/2024).

Acara ini dibuka oleh Subkoordinator Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Hadi Wibowo, S.Kep. Ns., MM. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran BPSPAMS PAMSIMAS dalam memastikan ketersediaan air yang cukup, berkualitas, layak, dan aman, terutama menjelang musim kemarau panjang yang akan segera dihadapi oleh Kabupaten Jepara.

blank
Penyerahan bantuan kepada pesert

Lebih lanjut Hadi Wibowo menjelaskan, BPSPAMS PAMSIMAS mempunyai peran penting dalam penyediaan air yang cukup, berkualitas, layak, dan aman. “Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu menjaga dan memonitor kondisi serta pemeliharaan fasilitas yang ada. Selain itu, pengecekan air secara rutin di laboratorium kesehatan Kabupaten Jepara harus dilakukan dengan koordinasi tenaga sanitasi puskesmas setempat,” ujar Hadi Wibowo dalam sambutannya.

Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Asosiasi SPAMS Tirta Kartini Sejahtera Kabupaten Jepara, Abdul Wahid. Ia mendukung penuh kegiatan ini. “Kegiatan orientasi RPAM ini sangat penting dan strategis untuk memastikan kualitas air minum yang aman bagi masyarakat. Kami siap mendukung segala bentuk koordinasi dan implementasi yang diperlukan,” ujar Abdul Wahid.

blank
ara perserta pelatihan dan narasumber

Acara ini diisi oleh beberapa fasilitator berpengalaman yang memberikan materi penting seputar pengelolaan air minum aman. Retno Kusbandiyah, S.KM, menyampaikan materi mengenai konsep RPAM Komunal. Dalam pemaparannya, Retno menjelaskan pentingnya rencana pengamanan air minum komunal untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat mengakses air minum yang aman dan berkualitas.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Rukmawati, A.Md.KL, yang membahas tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan (SBMKL) dan persyaratan kesehatan air. Rukmawati menekankan bahwa pemahaman dan penerapan standar baku mutu ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh air yang tercemar.

blank
Narasumber dalam pelatihan

Selain itu, Asyrofi turut berbagi pengalaman suksesnya dalam mengelola BPSPAMS Sumber Merto Pancur. Cerita sukses Asyrofi menjadi inspirasi bagi para peserta orientasi, menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik dan komitmen yang tinggi, pengelolaan air minum di pedesaan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

Dalam acara tersebut, juga dilakukan penyerahan bantuan alat water test kit kepada para pengelola Pokmair dan KPSPAM. Alat ini memungkinkan mereka untuk memeriksa kualitas air secara mandiri dan rutin dengan parameter pH, TDS (Total Dissolved Solids), dan suhu. Bantuan ini diberikan kepada pengelola BPSPAMS PAMSIMAS dari sembilan desa di Kabupaten Jepara, yaitu Desa Pancur, Desa Pule, Desa Raguklampitan, Desa Sumosari, Desa Srobyong, Desa Dermolo, Desa Kaligarang, Desa Rajekwesi, dan Desa Dudakawu.

Dengan alat water test kit ini, para pengelola dapat memastikan air minum yang disalurkan tetap memenuhi standar kesehatan. “Alat water test kit ini sangat bermanfaat bagi kami untuk memantau kualitas air minum secara rutin. Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara atas perhatian dan dukungannya,” ujar salah satu peserta.

Air minum yang berkualitas tidak hanya penting untuk kesehatan umum tetapi juga berperan signifikan dalam menurunkan angka stunting pada anak-anak. Ketersediaan air bersih yang bebas dari kontaminan berbahaya membantu memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak terpapar penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan mereka.

Acara orientasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis tetapi juga mendorong para pengelola Pokmair dan KPSPAM untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan air minum. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akses air minum yang aman dan berkualitas di pedesaan dapat terus ditingkatkan, sehingga kesejahteraan masyarakat pun semakin terjaga.

Para peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya orientasi ini, dan mereka siap untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan demi meningkatkan kualitas layanan air minum di desanya masing-masing.

Acara orientasi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pengelola BPSPAMS PAMSIMAS di Kabupaten Jepara dalam mengelola dan mengamankan sumber air minum, serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan musim kemarau yang akan datang.

Hadepe – Sindi – Asrori