Pembuatan lumpia produk Lunpia Cik Meme. Brand ini telah berusia satu dekade. Foto: Dok. LCM

SEMARANG dikenal sebagai “Kota Lumpia”. Ya, lumpia atau ucapan sebenarnya “lunpia” menjadi ikon bagi kota Semarang, dan menjadi sasaran oleh-oleh para tamu yang datang ke kota ini.

Banyak tercatat pengusaha yang menekuni kuliner khas Semarang yang berasal dari Tiongkok ini. Bahkan di sepanjang Jalan MT Haryono bisa kita jumpai beberapa lapak. Kemudian di Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, dan lain-lain.

Tentu saja, keberadaan usaha kuliner lumpia ini menggerakkan industri rumahan kulit lumpia. Maka, kawasan di daerah Kranggan Semarang, dikenal sebagai kampung kulit lumpia.

Satu di antaranya adalah pengelola bisnis kuliner dengan brand Lunpia Cik Meme (LCM). Produk ini senantiasa melakukan inovasi. Tidak saja dari sisi kemasan, produk, dan penjualan.

Baru-baru ini, LCM kembali memberikan kejutan unik bagi pecinta lunpia. Dengan menggelar promo khusus bertajuk “Gebyar 1 Dekade LCM”.

Seperti rilis yang dikirim ke berbagai media disebutkan, “Gebyar 1 Dekade LCM” merupakan penawaran untuk lebih menarik minat wisatawan ke Semarang dan memanjakan lidah konsumen, dalam peringatan 10 tahun LCM berkiprah di dunia perlumpiaan.

“Dengan mengucapkan puji syukur atas rahmat Illahi, sekarang ini LCM telah memasuki jenjang usia 10 tahun,” kata pemilik LCM, Meliani Sugiarto SE atau yang lebih familier disapa Cik Meme.

Menyiapkan kulit lumpia, lalu mengisinya dengan rebung berbumbu, dan siap goreng. Foto: Dok LCM

Cik Meme mengaku, perjuangannya hingga sampai di titik ini tidaklah mudah. Pahit getir dan terjalnya jalan, telah mampu ia lewati.

“Ini berkat dukungan semua pihak khususnya para relasi pecinta LCM. Sebagai ucapan rasa terima kasih, kami menyuguhkan Lunpia Original dengan harga terjangkau,” sebutnya dalam rilis.

Pelanggan maupun wisatawan di Kota Semarang dapat menikmati Lunpia Original dengan harga Rp 19 ribu, dari harga normalnya Rp 22 ribu. LCM diketahui memang kerap memberikan promo yang memanjakan konsumen pada momen-momen tertentu.

Sebut saja misalnya pada bulan puasa, hari jadi Kota Semarang hingga ketika menjelang hari kemerdekaan. LCM memang dipandang sudah menjadi ikon kuliner Kota Semarang, sekaligus pelopor lunpia bersertifikat Halal.

Hal itu menunjukkan semua produk LCM telah mendapatkan sertifikasi Halal. Sekadar informasi, sejarah Lunpia Cik Me Me dipelopori oleh engkong buyutnya, yaitu pasangan suami Istri Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasie (1870).

Pasangan ini tinggal di kampung Brondongan Semarang Timur. Melalui kampung itu pula, asal Meliani Sugiarto SE, atau yang lebih populer disapa Cik Me Me. Ia kemudian dibimbing dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, yaitu Maestro Chef Lunpia Tan Yok Tjay dan So Tan Hwa yang merupakan generasi ke-2 Lunpia Mataram dan Generasi ke-4 Lunpia Semarang.

Tya Wiedya