GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang pemuda ditemukan meninggal di kamar rumahnya, Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, pada Minggu 28 April 2024.
Korban berinisial AR (27) menurut keterangan warga, selama ini hidup seorang diri di rumahnya. AR juga mempunyai riwayat penyakit epilepsi, alergi gatal, dan keterbelakangan mental.
Penemuan korban yang meninggal di dalam rumahnya menurut Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Ngaringan Polres Grobogan AKP Mujiyadari oleh tetangganya.
Menurut keterangan saksi Sukarman (65), dia sedang melintas di depan rumah korban yang pintunya masih tertutup rapat. Tak hanya itu lampu depan rumah juga masih menyala padahal sudah siang hari. Selain itu, saksi Sukarman juga melihat makanan pemberian dari tetangga korban yang mempunyai hajat masih tergantung di pintu rumah korban. “Makanan dari teangganya itu diantar ke rumah korban sudah satu hari yang lalu dan masih tergantung di pintu,” jelas AKP Mujiyadari. Karena penasaran, Sukarman kemudian mencoba mencari tahu kondisi korban dengan cara mengetuk pintu rumah. Namun, beberapa kali pintu diketuk tak kunjung ada jawaban. Lewat Jendela Sukarman akhirnya mengajak Sugito (66) untuk mengecek kondisi korban. Kedua saksi kemudian mencoba mencari tahu kondisi korban melalui jendela kamar tidurnya.
Saksi melihat, jendela kamar tidur korban hanya dikaitkan dengan seutas tali plastic, sehingga bisa dibuka. Kedua saksi melihat korban dalam kondisi telentang di atas tempat tidur.
Saksi pun memanggil nama korban, lanjut AKP Mujiyadari, tetapi korban diam saja tidak bergerak. Kondisi tersebut kemudian dilaporkan pada Kepala Desa setempat.
Kades Truwolu kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Ngaringan. Anggota Polsek, lanjut AKP Mujiyadari dengan Inafis Polres Grobogan dan tim medis Puskesmas Ngaringan langsung mendatangi lokasi. Dari hasil olah TKP atau tempat kejadian perkara dan pemeriksaan tim medis bersama petugas kepolisian, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
“Korban meninggal dunia diduga akibat sakit. Hal itu dikuatkan dari keterangan para tetangga bahwa korban berobat dan sering mengeluh sakit,” ungkap AKP Mujiyadari.
Tya Wiedya