blank
Bersamaan masih berlangsungnya arus balik pasca-Lebaran, fasilitas APILL trafic light di Perlimaan Terminal Induk Bus Giri Adi Pura Wonogiri, mengalami mati untuk lampu hijaunya.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUABARU.ID) – Sampai H+6 Lebaran Idul Fitri 1445 H/2024 M, arus balik masih terhitung ramai. Diprediksi, keramaian arus balik ini akan berlangsung lebih panjang waktunya dibandingkan dengan ketika kedatangan arus mudik pra-Lebaran yang lalu.

Meski arus balik masih berlangsung, lampu hijau pada traffic light (TL) perlimaan Terminal Induk Giri Adipura, Krisak, Selogiri, Wonogiri, dilaporkan mati. Yang dilaporkan mati, adalah lampu hijau dari arah barat. Warga, minta, agar kerusakan pada Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) ini, segera dapat diperbaiki, agar tidak membingungkan para pengguna jalan.

”Untuk lampu hijau di TL (traffic light) Krisak yang mati, akan segera kami chek untuk dilakukan perbaikan,” tandas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, Selasa (16/4).

Tentang masih berlangsungnya arus balik pasaca-Lebaran, hal itu berkaitan erat dengan kaum boro (perantau) yang tidak terikat jam ngantor. Mereka adalah dari komunitas para pedagang dan kaum wirausaha, yang masih ingin bertahan lebih lama di kampung halaman.

Ini ada yang berkaitan dengan acara halalbihalal trah (keluarga) atau kepntingan sosial lainnya seperti njagong keluarga yang punya kerja. Atau memang karena pertimbangan memilih nyaman, yakni ketika jalanan sudah tidak padat oleh arus balik.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Wonogiri, Waluyo, Selasa (16/4), menyatakan, suasana jalanan masih ramai. ”Masih ramai, meski jumlahnya berangsur-angsur makin berkurang,” jelasnya.

Rekayasa

Berkaitan hal tersebut, mulai Selasa (16/4) rekayasa arus lalu lintas di Kabupaten Wonogiri telah diakhiri. Sejumlah rambu tambahan untuk melakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas telah dicopoti. Sebelumnya, demi mengantisipasi kemacetan, dipasang sejumlah rambu tambahan untuk pengatuiran dan pengalihan arus lalu lintas. Juga dijejer water barier dan pita serta patok pemisah, serta penutup ruas jalan.

Kondisi jalanan di Wonogiri telah dikembalikan seperti semula, bersamaan dengan volume arus balik berangsur menyusut. Data proporsi peggunaan moda dua arah pada ruas jalan Wonogiri, Minggu (14/4), tercatat ada sebanyak 58.871 kendaraan. Terdiri atas 32.410 sepeda motor, 23.426 mobil pribadi, 924 angkutan penumpang umum (bus) dan 4.103 angkutan barang (truk dan pikap).

Jumlah itu terhitung lebih banyak dibandingkan dengan yang terjadi pada Hari Sabtu (13/4), dengan jumlah sebanyak 58.142 kendaraan. Terdiri atas 31.103 sepeda motor, 23.458 mobil pribadi, 1.409 angkutan penumpang umum (bus) dan 2.173 angkutan barang (truk dan pikap).

Untuk hari Jumat tercatat lebih tinggi, yakni sebanyak 62.092 kendaraan pengguna moda dua arah di Wonogiri. Terdiri atas 33.634 sepeda motor, 1.932 angkutan penumpang umum (bus) dan 2.615 angkutan barang (truk dan pikap).

Jumlah tertinggi kendaraan pengguna moda dua arah di Wonogiri, terjadi pada Hari Kamis (11/4) atau pada hari Lebaran kedua. Totalnya mencapai sebanyak 63.566 kendaraan. Terdiri atas 39,639 sepeda motor, 21.749 mobil pribadi, 645 angkutan penumpang umum (bus) dan 1.533 angkutan barang (truk dan pikap).
Bambang Pur