SEMARANG (SUARABARU.ID) – Memasuki puncak arus mudik 1445 H, banjir menggenangi jalan nasional jalur pantai utara (Pantura) Kaligawe, Kota Semarang sejak Jumat 5 April 2024 petang.
Pantauan di lapangan Sabtu 6 April 2024 pagi banjir menggenangi jalan Pantura Kaligawe tepatnya di bekas Terminal Terboyo – Unissula – sekitar Flyover Kaligawe -palang pintu Kereta Api Kaligawe.
Aliran air tampak datang dari Kali Sringin (sebelah selatan jalan) meluber ke jalan raya Pantura Kaligawe.
Sebelum banjir, hujan deras terjadi pada malam hari sekira dua jam, dan di waktu malam-malam hari sebelumnya.
“Semalam hujan deras, air makin naik (ke jalan) pagi ini,” kata salah seorang tukang ojek di sekitar lokasi.
Titik kedalaman banjir bervariasi ada yang 30 cm, setinggi lutut orang dewasa, hingga bisa menenhgelamkan ban kendaraan roda empat.
Kondisi banjir paling dalam berada pada tikungan di sisi Timur Flyover Kaligawe, dari arah Kota Semarang ke Demak atau Barat ke Timur.
Titik ini juga menjadi langganan banjir saat Kota Semarang atau wilayah hulu dilanda hujan deras.
Kondisi penurunan tanah di Kota Semarang dan Demak juga memperparah banjir di pesisir Utara Jawa Tengah tersebut.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, Yunaldi mengimbau para pengendara dan pemudik dari arah Barat ke Timur bisa menghindari Jalan Arteri Yos Sudarso dan Kaligawe.
“Jadi dari arah Barat, bisa melewati bundaran Kalibanteng menuju pusat kota melewati ke Pedurungan dan masuk Jalan Woltermonginsidi kemudian masuk ke arah (Pantura) Demak,” katanya.
Begitupun, lanjutnya, untuk pengendara dari arah sebaliknya dari Demak ke Semarang.
Adapun penanganan yang dilakukan yakni pemompaan air menuju ke saluran drainase.
Selain itu petugas kepolisian mengatur lalu-lintas dan mengarahkan pengendara agar arus lalu lintas tak semakin macet parah.
Adapun kemacetan di Jalan Arteri Yos Sudarso mengular hingga beberapa kilometer.
Diaz Aza